HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA KELAS X DI SMK X KOTA PADANG

Stres diartikan sebagai keadaan yang mengganggu fisiologis normal atau fungsi psikologis seseorang. Perilaku merokok merupakan perilaku membakar salah satu produk tembakau dengan tujuan untuk dihisap dan dihirup baik setiap hari atau kadang-kadang. Siswa SMK dirasa lebih mudah depresi, dan pesimis terhadap pendidikan dan prospek kerja yang akan mereka dapatkan dibandingkan pelajar SMA. Mekanisme koping siswa SMK dalam meredakan emosi negatif adalah dengan merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan perilaku merokok pada siswa kelas X di SMKN 1 Padang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrument DASS-42 dan Kuesioner Perilaku Merokok dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis statistik univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat dari 83 responden didapatkan distribusi frekuensi tingkat stres yaitu 63,9% responden dalam keadaan tidak ada stres, 18,1% stres ringan, 14,5% stress sedang, dan 3,6% stres berat. Distribusi frekuensi perilaku merokok yaitu 83,1% merokok ringan, 15,7% merokok sedang, dan 1,2% merokok berat. Hasil analisis bivariat menunjukan tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok pada siswa kelas X di SMKN 1 (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa sebagian besar dikelompokkan dalam keadaan tidak ada stress dan digolongkan perilaku merokok ringan, dan tidak ada hubungan antara tingkat stress dengan perilaku merokok pada siswa kelas X di SMKN 1 Padang