Hubungan Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) berdasarkan GERD-Questionnaire pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2017-2020

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit umum yang biasa ditandai dengan rasa panas di ulu hati dan regurgitasi dari cairan yang rasanya asam. Hal yang paling umum yang menyebabkan GERD adalah relaksasi sementara dari sfingter esofagus bagian bawah (Lower Esophageal Sphincter/LES). Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya GERD adalah faktor diet dan salah satunya adalah konsumsi kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi kopi dengan kejadian GERD berdasarkan GERD-Questionnaire pada mahasiswa prodi kedokteran Universitas Andalas angkatan 2017-2020. Penelitian ini dilakukan dengan desain analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengukuran tingkat konsumsi kopi dengan kejadian GERD dilakukan menggunakan kuesioner online. Sampel penelitian adalah mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, angkatan 2017-2020. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2020 – Juli 2021. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 338 responden penelitian, didapatkan tingkat konsumsi kopi didominasi oleh kategori ringan sejumlah 2192 orang (56,8%), kejadian GERD didominasi oleh kategori tidak GERD sejumlah 320 orang (94,7%), dan kategori GERD sebanyak 18 orang (5,3%) dan nilai signifikasi yaitu ρvalue = 0,000 yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi kopi dengan kejadian GERD pada mahasiswa Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, angkatan 2017-2020