Kebijakan Pendidikan Inklusif Terhadap Pemenuhan Hak Anak Disabilitas (Studi Kasus Dinas Pendidikan Di Wilayah Jakarta Timur)

Penelitian ini membahas mengenai kebijakan pendidikan inklusif terhadap pemenuhan hak anak disabilitas di Dinas Pendidikan wilayah Jakarta Timur. Permasalahan pemenuhan hak anak disabilitas di bidang pendidikan belum terpenuhi secara optimal. Padahal setiap tahunnya jumlah anak penyandang disabilitas mengalami peningkatan dan rendahnya partisipasi anak disabilitas di bidang pendidikan karena terbatasnya jumlah SLB di berbagai kecamatan Jakarta Timur. Di samping itu, masih ada perspektif orang tua bahwa anak disabilitas adalah aib di keluarganya sehingga ia menutup diri di lingkungan rumahnya. Kebijakan pendidikan inklusif sebagai salah satu pemenuhan berdasarkan kesamaan hak di bidang pendidikan. Melalui kebijakan pendidikan inklusif secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kemajemukan bangsa sebagai wujud pemenuhan hak yang sama bidang pendidikan. Penelitian ini menggunakan teori Rational Choice Institutionalism milik Anthony Downs. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan pada kebijakan pendidikan inklusif Dinas Pendidikan wilayah Jakarta Timur mempertimbangkan berdasarkan empat indikator milik Anthony Downs yaitu efektivitas, efisiensi, kebaharuan, dan manfaat. Maka hasil yang didapatkan adalah kebijakan pendidikan inklusif berjalan dengan baik sesuai dengan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan mengenai penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah reguler sekolah wajib menerima anak disabilitas melalui PPDB jalur inklusif. Peran aktor dalam penerapan kebijakan inklusif ada Kelompok Kerja Pendidikan Inklusif wilayah Jakarta Timur, guru dan GPK di sekolah, lembaga profesional dan orang tua. Dampak penerapan pendidikan inklusif pada PPDB jalur inklusif bagi anak disabilitas meningkatkan partisipasi untuk bersekolah di sekolah reguler