Analisis Ketentuan Peraturan Nomor Ii-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Terkait Praktik Manipulasi Pasar Dalam Perdagangan Instrumen Derivatif Saham Berupa Waran Di Bursa Efek Indonesia

Pada Skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan dalam ketentuan perdagangan waran yang diatur di dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang perdagangan efek bersifat ekuitas yang berlaku sejak 2019. Penulis menilai bahwa peraturan perdagangan waran di Indonesia belum sepenuhnya memberikan perlindungan hukum yang baik bagi para investor, khususnya investor ritel. Dimana, hal ini dilihat dari marak nya berbagai kasus manipulasi harga waran dalam bentuk Pump and Dump yang menyebabkan perubahan pergerakan harga yang tidak wajar Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini mengangkat rumusan masalah, yaitu: (1) Bagaimana analisis ketentuan dalam perdagangan waran di indonesia yang diatur dalam perubahan Peraturan nomor II-A tentang perdagangan efek bersifat ekuitas dan perdagangan waran dan di taiwan yang diatur dalam peraturan Bursa Efek Taiwan (Taiwan stock exchange corporation rules governing the trading of securities with warrants)? Dan (2) Bagaimana analisis perbandingan pengaturan tentang perdagangan waran di bursa efek indonesia (BEI) dengan pengaturan serupa yang ada di Bursa Efek Taiwan (TWSE) sebagai bentuk upaya pencegahan praktik manipulasi pasar dengan skema Pump and Dump? Kemudian, penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan metode pendekatan perbandingan (comparative approach). Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan metode penafsiran gramatikal, penafsiran sistematis dan penafsiran komparatif. Dari penggunaan metode diatas, penulis memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada, bahwa pengaturan perdagangan waran di Indonesia belum sepenuhnya dapat mencegah terjadinya praktik manipulasi pasar dalam bentuk Pump and dump, hal ini dapat dibuktikan melalui banyaknya transaksi perdagangan yang tidak wajar (UMA) di Indonesia atas beberapa saham beserta waran nya yang tentu menunjukkan adanya kelemahan dalam perlindungan hukum bagi investor khususnya investor ritel. Disisi lain, penulis juga membandingkan peraturan di negara yang lebih maju, yakni Taiwan. Dimana di taiwan, peraturan perdagangan waran dilakukan dengan lebih ketat sehingga mengurangi ruang bagi manipulator untuk melakukan praktik Pump and dump sehingga menghasilkan konklusi dan saran bagi BEI agar mengadopsi atau mencontoh peraturan perdagangan waran seperti Taiwan. Hal ini sebab, adanya kecondongan penggunaan teori Pendanaan bertahap oleh perusahaan yang menerbitkan waran di indonesia sehingga menunjukkan pemberian risiko yang lebih besar kepada investor ritel dibandingkan dengan perusahaan penerbit waran di taiwan