Upaya Pt. Taspen (Persero) Dalam Mencegah Dan Menangani Pencairan Klaim Asuransi Kematian Fiktif

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan mengenai upaya PT. Taspen (Persero) dalam mencegah dan menangani pencairan klaim asuransi kematian fiktif. Pemilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh adanya pemalsuan dokumen asuransi kematian dan kurangnya kesadaran nasabah asuransi dalam melengkapi kebenaran dokumen persyaratan dan menyampaikan informasi yang jujur, jelas, dan sebenar- benarnya dalam pengajuan pencairan klaim asuransi kematian dan menghambat pelaksanaan pencairan asuransi kematian. Akibatnya PT. Taspen (Persero) mengalami kerugian. Berdasarkan latar belakang tersebut, skripsi ini mengangkat rumusan masalah yaitu bagaimana pelaksanaan pencegahan dan penanganan pencairan klaim asuransi kematian fiktif di PT. Taspen (Persero), apa kendala pelaksanaan pencegahan dan penanganan pencairan klaim asuransi kematian fiktif di PT. Taspen (Persero) dan bagaimana upaya untuk mengatasi kendala pelaksanaan pencegahan dan penanganan pencairan klaim asuransi kematian fiktif di PT. Taspen (Persero). Untuk menjawab permasalahan di atas, penelitian hukum empiris ini menggunakan metode pendekatan yuridis-sosiologis. Sumber data diperoleh berupa data primer melalui wawancara dan observasi serta data sekunder melalui studi kepustakaan. Data primer dan data sekunder yang diperoleh penulis akan dianalisis menggunakan teknik analisis menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan: (1) Pelaksanaan pencairan klaim asuransi kematian Pegawai Negeri Sipil pada PT. TASPEN (Persero) dimulai dari nasabah mengajukan surat permohonan pembayaran, petugas melakukan perhitungan hak peserta dan mencetak Lembar Perhitungan Hak (LPH), Kepala Bidang keuangan mengesahkan lembar perhitungan sehingga kasir bisa melakukan pembayaran kepada nasabah sesuai dengan jumlah yang telah tertera pada Lembar Pehitungan Hak (LPH). (2) Kendala yang dihadapi dalam pencegahan dan penanganan pencairan klaim asuransi kematian Pegawai Negeri Sipil pada PT. TASPEN (Persero) yaitu kurangnya kesadaran nasabah asuransi dalam melengkapi kebenaran dokumen persyaratan dan menyampaikan informasi yang jujur, jelas, dan sebenar-benarnya, sehingga dalam pengajuan tersebut tidak menghambat pelaksanaan pencairan asuransi kematian. (3) Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak PT. Taspen (Persero) yaitu dengan cara memuat pengendalian internal, sebagai berikut: membangun kesadaran nasabah, membuat sistem pelaporan yang baik, melakukan survei, pemberian sanksi pada nasabah, mensosialisasikan program, menegaskan untuk memiliki identitas dan surat- surat yang lengkap, mensosialisasikan hak dan kewajiban nasabah, melakukan underwritting, klarifikasi dan investigasi, pengumpulan informasi, verifikasi data yang dilakukan wawancara langsung ataupun melalui panggilan telepon, analisis keuangan nasabah untuk mengetahui rasio pendapatan yang dimiliki nasabah, dan tahap terakhir adalah pengambilan keputusan apakah menyetujui ataukah menolak permohonan yang diajukan oleh calon nasabah, dinilai oleh underwriter