Profil Mutu Gizi Dadih Susu Sapi Sebagai Intervensi Stunting Balita 12-24 Bulan Berbasis Pangan Lokal di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Dadih merupakan salah satu produk olahan susu kerbau yang berasal dari daerah Minangkabau. Namun karena populasi kerbau sudah menurun, maka dilakukan pengembangan dengan berbahan dasar susu sapi yang secara kuantitas lebih banyak dibandingkan dengan susu kerbau. Dadih adalah produk olahan susu yang mengandung tinggi protein dan lemak sehingga dapat digunakan sebagai intervensi stunting untuk balita 12-24 bulan dengan berbasis bahan lokal yaitu susu sapi. Pembuatan dadih susu sapi ini menggunakan perlakuan pendahuluan terhadap susu sapi yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan profil mutu gizi terhadap fermentasi dadih susu sapi. Perlakuan yang diterapkan yaitu susu segar (P0), susu dipanaskan (P1) dengan suhu ±63o C selama 30 menit, dan susu didinginkan (P2) dengan suhu 4o C selama 6 jam. Profil mutu gizi yang diujikan dalam penelitian ini yaitu kadar abu, kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan metode sampling Rancangan Acak Lengkap. Berdasarkan hasil uji beda didapatkan hasil terdapat perbedaan signifikan pada kadar lemak dan kadar karbohidrat, sedangkan tidak ada perbedaan signifikan untuk kadar abu, kadar air, dan kadar protein didapatkan pada penelitian ini. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa perlakuan dadih susu sapi yang dipanaskan (P1) memiliki kualitas yang paling baik diantara perlakuan susu didinginkan (P2) dan susu segar (P0)