Perkembangan Teknik Deteksi Molekuler Berbasis DNA Menggunakan Metode Loop-Mediated Isothermal Amplification untuk Autentikasi Pangan Berbasis Daging

Adulterasi produk pangan masih menjadi permasalahan serius saat ini. Bentuk adulterasi yang masih sering dijumpai pada produk pangan berbasis daging adalah campuran spesies lain yang tidak tercantumkan dalam daftar komposisi, salah satunya adalah daging babi. Hal ini berisiko terhadap status kehalalan produk dan kemungkinan reaksi alergi pada konsumen. Fenomena tersebut meningkatkan permintaan autentikasi melalui deteksi kandungan spesies daging dalam produk pangan. Dari beragam teknik deteksi yang telah dikembangkan, teknik deteksi berbasis DNA saat ini lebih banyak digunakan karena lebih spesifik dan sensitif, bahkan terhadap sampel produk olahan sekalipun. Salah satu teknik deteksi berbasis DNA yang banyak digunakan adalah PCR dengan prinsip amplifikasi thermo-cycling. Namun, PCR sangat bergantung pada laboratorium dengan instrumen yang mahal, serta membutuhkan keahlian khusus untuk melakukannya. Hal tersebut mendorong pengembangan suatu teknik deteksi berbasis DNA yang sederhana, murah dan mudah dengan prinsip amplifikasi isotermal, yakni LAMP (loop-mediated isothermal amplification). LAMP terus dikembangkan dan menyajikan banyak alternatif bentuk modifikasi yang dapat digunakan dengan beragam pilihan komposisi LAMP mixture dan tingkat sensitivitas serta spesifisitas yang berbeda. Beragamnya modifikasi LAMP dapat menjadi sebuah kebingungan baru bagi peneliti yang akan mengembangkan teknik ini untuk autentikasi pangan. Oleh karenanya tulisan ini disusun dengan tujuan untuk menyajikan informasi secara kolektif dan komprehensif melalui perbandingan dari hasil penelitian yang telah ada, khususnya pada aplikasi deteksi molekuler produk pangan berbasis daging sehingga diharapkan dapat memberikan informasi untuk pengembangan penelitian LAMP selanjutnya. Adapun hal-hal yang dibahas adalah berkenaan dengan perkembangannya dalam 10 tahun terakhir beserta kelebihan dan kekurangannya, ragam LAMP mixture yang digunakan, serta sensitivitas dan spesifisitas yang dihasilkan dari penelitian yang telah ada. Beragam literatur terkait akan dikumpulkan, dikelompokkan, dan dikaji, untuk selanjutnya disusun dalam karya tulis literature review. Dari hasil penelusuran dan pengkajian terhadap literatur terkait, penulis menyusun suatu bagan klasifikasi LAMP untuk autentikasi pangan berbasis daging berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ang dikelompokkan berdasarkan 5 hal, yakni berdasarkan jumlah spesies yang dideteksi dalam 1 kali reaksi, preparasi sampel, pendekatan deteksi, sistem monitoring, dan berdasarkan desain tube reaksi. Dalam penulisan literature review ini penulis juga menyajikan perbandingan LAMP mixture yang digunakan beserta hasil nilai sensitivitas dan spesifisitasnya sehingga dapat memberikan gambaran perbandingan hubungan komposisi LAMP mixture dengan sensitivitas dan spesifisitas yang dihasilkan