Industri Kerupuk Aci (Kerupuk Melarat) Skala Rumah Tangga Sebagai Sarana Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Karangsambung Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon

BELLA DESBRIANTI, NIM: 1414221016 “INDUSTRI KERUPUK ACI (KERUPUK MELARAT) SKALA RUMAH TANGGA SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA KARANGSAMBUNG KECAMATAN ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON”, Skripsi 2020. Meningkatnya kebutuhan hidup yang semakin meningkat, secara tidak langsung telah mendorong masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Salah satunya dengan memulai usaha rumahan (Home Industri). Industri rumah tangga merupakan industri dalam skala kecil. Meskipun dikategorikan dalam usaha skala kecil namun dalam proses sehari-hari industri ini melibatkan tenaga kerja yang mayoritas berasal dari desa setempat. Secara tidak langsung keberadaan industri ini telah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Sehingga dalam penelitian ini peneliti mengangkat dan bertujuan untuk menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang menjadi rumusan masalah: (1) Bagaimana proses produksi dan ciri khas industri kerupuk aci (kerupuk melarat) skala rumah tangga sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa Karangsambung kecamatan Arjawinangun kabupaten Cirebon? (2) Bagaimana peranan industri kerupuk aci (kerupuk melarat) skala rumah tangga sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa Karangsambung kecamatan Arjawinangun kabupaten Cirebon? (3) Bagaimana tinjauan hukum ekonomi islam terhadap produksi industri kerupuk aci (kerupuk melarat) skala rumah tangga sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa Karangsambung kecamatan Arjawinangun kabupaten Cirebon? Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Peran Home Industri Kerupuk Aci (Kerupuk Melarat) Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat, ialah : memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja, memiliki kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal. Adapun faktor pendukungnya yaitun tersedianya bahan mentah yang cukup, tersedianya tenaga kerja, letak geografis yang strategis dan menguntungkan. Adapun faktor penghambat yaitu kurangnya modal, mesin atau alat yang kurang memadai,Manajemen pemasaran yang kurang maksimal, manajemen produksi yang kurang terkonsep, manajemen ketenaga kerjaan kurang terkonsep.Terkait pemasaran hasil produksi, peneliti tidak melihat adanya riba, gharar dan maisir. Pemasaran dilakukan dengan mendistribusikan barang langsung dari produsen ke konsumen atau agen. Jadi praktek yang dilakukan sangat sederhana yaitu harga diterima setelah barang diserahkan dan melakukan transaksi ketempat produksi langsung. Kata Kunci : Home Industri, Ekonomi Isla