PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN HUMAS DAN KEPROTOKOLAN DI SMK PGRI 2 SIDOARJO

Abstrak Proses Belajar Mengajar saat ini guru berlaku sebagai fasilitator yang menggunakan bahan ajar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang dibutuhkan oleh siswa yaitu bahan ajar cetak yang berupa modul, karena dalam modul terdapat acuan materi yang akan dipelajari oleh siswa. Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan modul Berbasis Kurikulum 2013, mengetahui kelayakan modul, dan evaluasi siswa. Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan model pengembangan 4-D (Four-D Models). Subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas XI APK 1 SMK PGRI 2 Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan hasil validasi materi, validasi bahasa dan validasi kegrafikan diperoleh rata-rata sebesar 81,04% dengan kriteria “Sangat Layak”. Sedangkan hasil uji coba terbatas menunjukkan bahwa pengembangan modul  Humas dan Keprotokolan pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Prosedur Rapat “Sangat Baik” untuk dijadikan bahan ajar dalam kegiatan belajar dan pembelajaran dengan hasil persentase sebesar 98,66% sehingga modul  Humas dan Keprotokolan pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Prosedur Rapat “Sangat Layak” digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran. Kata Kunci: Pengembangan, Modul, Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar Menjelaskan Prosedur Rapat, Model 4-D   Abstract Teaching and Learning at this time the teacher acts as facilitator using teaching materials to support the learning process. Instructional materials needed by the students is printed instructional materials in the form of modules, because the modules are reference materials that will be studied by students. The purpose of this research is to develop a module-based curriculum in 2013, determine the feasibility of the module, and student evaluation. This development study was performed using 4-D model of development (Four-D Models). Subjects in the study of class XI student of SMK PGRI APK 1 2 Sidoarjo. The results showed that the overall results of the validation of the material, validation and validation kegrafikan language gained an average of 81.04% with criteria "Very Decent". While the limited test results showed that the development of Public Relations and Protocol module on Basic Competency Describes Meeting Procedures "Very Good" to be used as teaching materials in teaching and learning with the percentage of 98.66%, so that the module Public Relations and Protocol on Basic Competency Describes Meeting Procedures "Very Decent" is used as teaching material in the learning process. Keywords: Development, Modules, Curriculum 2013, the Basic Competency Describes Meeting Procedure, Model 4-