Kesediaan Pegawai untuk Berbagi Pengetahuan Melalui Sistem Manajemen Pengetahuan (Studi pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kepulauan Riau)

Direktorat Jenderal Pajak adalah salah satu institusi pemermtah yang sangat vital di mana sekitar 85 persen pembiayaan Negara Republik Indonesia berasal dari pendapatan pajak. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kepulauan Riau,sebagai kantor baru yang berdiri pada tanggal 1 Oktober 2018, tentunya membutuhkan instrumen kantor dan pegawai yang dapat beradaptasi dan belajar dengan cepat seperti kantor wilayah lainnya guna mencapai target pendapatan pajak Untuk itu. peningkatan kapasitas pegawai pajak perlu selah1 ditingkatkan,salah satunya yaitu melalui berbagi pengetahuan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor maslahat personaL pertimbangan nonnatif, penghargaan,dukungan organisasi, interaksi sosial, tingkat empati dan tingkat keberanian berpengaruh terhadap kesediaan pegawai pajak untuk berbagi pengetahuan di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kepulauan Riau. Penelitian ini dilakukan pada pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kepulauan Riau dengan populasi berjumlah 658 orang. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 234 orang responden pegawai pajak dengan teknik sampling mengikuti aturan yang diajukan oleh Green (1991). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu dengan regresi linear berganda. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, data yang tcrkumpul diuji dengan regresi linear berganda untuk setiap komponen valiabel terhadap kesediaan berbagi pengetahuan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa maslahat personal, pertimbangan normatif, penghargaan, dukungan organisasi, interaksi sosial, tingkat empati dan tingkat keberanian secara statistik berpengaruh terhadap kesediaan pegawai pajak untuk berbagi pengetahuan di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kepulauan Riau, dengan variasi yang dapat menjelaskan kesediaan berbagi pengetahuan dalam kisaran 4,2 hingga 13,3 persen