PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP DEBT-COLLECTOR YANG MELAKUKAN KEKERASAN DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET DIHUBUNGKAN DENGAN KITAB UNDANG – UNDANG HUKUM PIDANA

Dalam hal menagih kepada debitur yang melakukan kredit macet, perusahaan pembiayaan biasanya menggunakan jasa pihak ketiga atau debt-collector tetapi dalam menjalankan tugasnya debt-collector sering sekali mengabaikan prosedur yang sudah di tetapkan oleh hukum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Bagaimana unsur kesengajaan dalam pertanggungjawaban pidana oleh debt-collector yang melakukan kekerasan dalam penyelesaian kredit macet dihubungkan dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), 2) Bagaimana unsur penyertaan (deelneming) dalam pertanggungjawaban pidana oleh debt-collector yang melakukan kekerasan dalam penyelesaian kredit macet dihubungkan dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), 3) Apa faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan oleh debt-collector dalam penyelesaiaan kredit macet. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan spesifikasi deskriptif analitis dengan pendekatan Yuridis Normatif. Metode-metode ini dikaji menggunakan data primer berupa hukum positif, asas, teori hukum, serta data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur dan hasil wawancara di lapangan. Tahap penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis berupa studi kepustakaan dan studi lapangan. Adapun Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah yuridis kualitatif. Kesimpulan yang diperoleh penulis yaitu unsur kesengajaan yang dilakukan oleh debtcolletor ini ialah adanya kesadaran pada saat melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum tersebut dalam melakukan penagihan kepada debitur. Penyertaan (deelneming) dapat dilakukan oleh pelaku yang lebih dari satu orang seperti dalam kasus yang penulis ambil dimana masing-masing perbuatannya berbeda-beda namun perbuatan yang satu saling berkaitan dengan perbuatan lainnya. Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh debt-collector terhadap debitur ialah faktor ekonomi, ketidak profesionalnya debt-collector dan kurangnya kesadaran debitur. Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana, Debt-collector, Kekerasan, Kredit Mace