PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA YANG TERLANTAR DI JALANAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 JUNCTO UNDANGUNDANG NOMOR 18 TAHUN 2014 DI KOTA BANDUNG

Gangguan jiwa merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi di masyarakat masih banyak Orang Dengan Gangguan Jiwa yang terlantar dijalanan. ODGJ yang terlantar di jalanan mereka juga merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang mempunyai hak kewajiban dan kedudukan yang sama dengan masyarakat Indonesia yang lain, namun pada kenyataannya masih banyak penderita gangguan jiwa yang terlantar dijalanan. Adapun persoalan yang dikemukakan dalam penulisan ini yang pertama bagaimana perlindungan hukum terhadap orang dengan gangguan jiwa yang terlantar di jalanan bila dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dan Undang-Undang terkait lainnya, kedua apakah perlindungan hukum yang dilakukan oleh Dinas Sosial terhadap orang dengan gangguan jiwa yang terlantar sudah sesuai jika dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dan ketiga bagaimana permasalahan dan solusi dari pelaksanaan perlindungan hak terhadap orang dengan gangguan jiwa yang terlantar yang dilakukan Dinas Sosial dalam menanggulanginya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitis yaitu memberikan data seteliti mungkinmkeadaan atau gejala tertentu, bertujuan untuk mempertegas agar dapat memperluas teori lama dan menyusun teori baru. Metode pendekatan yang digunakan yaitu yuridis normatif metode penelitian yang difokuskan mengkaji penerapan kaidah atau norma hukum positif. Tahap penelitian pertama yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan untuk memperoleh data Sekunder terdiri bahan primer, bahan sekunder dan bahan tersier sedangkan tahap kedua yaitu penelitian lapangan penelitian yang dilakukan dalam kehidupan sebenarnya dan yang terjadi ditengah masyarakat saat itu. Teknik pengumpulan data meliputi studi dokumen suatu alat pengumpul data melalui data tertulis dan wawancara yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Alat pengumpul data dalam penelitian kepustakaan berupa bahan bacaan sepeti buku, catatan dan alat pengumpul data berupa wawancara mempersiapkan dan menggunakan perekam suara serta peralatan pendukung lainnya. Analisis data menggunakan metode yuridis kualitatif menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi dan situasi dari data yang tadi simpulkan yang merupakan hasil wawancara ataupun pengamatan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian ini bahwa perlindungan hukum terhadap ODGJ yang terlantar dijalanan sudah dilakukan oleh Dinas Sosial, meskipun sudah ada aturan terkait yang mengatur tentang ODGJ tetapi belum juga menurunkan tingkat gangguan jiwa yang terlantar dijalan. Sedangkan secara hukum, peraturan perundang undangan belum komprehensif sehingga menghambat pemenuhan hak Orang Dengan Gangguan Jiwa, selain itu juga belum optimalnya pelayanan kesehatan secara tidaklangsung mempengaruhi tingkat kesehatan bagi ODGJ. Kata Kunci : Orang Dengan Gangguan Jiwa, Kesehatan, Hak Asasi Manusia