PERBUATAN MELAWAN HUKUM PT. DIGITAL SINERGY TECHNOLOGY TERHADAP PELANGGARAN DATA PRIBADI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM SECARA ONLINE DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang, ditandai dengan banyaknya orang yang menggunakan internet untuk mengakses informasi. Dalam mengakses informasi tentunya diperlukan suatu pengaturan dan perlindungan hukum atas data yang sifatnya pribadi. Perkembangan teknologi informasi terdapat dalam kegiatan pinjam meminjam yang sekarang dilakukan secara online oleh berbagai perusahaan, contohnya PT. Digital Synergy Technology. Namun, praktiknya tidak selalu baik, dalam hal ini dapat menimbulkan permasalahan. Permasalahan yang timbul antara lain: Bagaimana perlindungan hukum terhadap konsumen dalam penyalahgunaan data pribadi konsumen melalui transaksi pinjam meminjam secara online yang dilakukan oleh PT. Digital Sinergy Technology, Bagaimana akibat hukum penyalahgunaan data pribadi konsumen oleh PT. Digital Synergy Technology dihubungkan dengan Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata jo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, dan Bagaimana penyelesaian sengketa dalam penyalahgunaan data pribadi konsumen pinjam meminjam secara online yang dilakukan oleh PT. Digital Synergy Technology. Perlindungan data pribadi perlu dilakukan guna meminimalisasi perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha terhadap konsumen pinjam meminjam secara online sebagaimana diatur dalam Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata jo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tentang Layanan PinjamXMeminjamXUangXBerbasisXTeknologi Informasi. Penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian Deskriptif Analitis yaitu menggambarkan fakta yang terjadi dan tidak hanya memaparkan hasil dari penelitian, tetapi mengkaji sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Metode pendekatan yang digunakan adalah Yuridis Normatif yaitu data yang digunakan adalah data sekunder dengan menitikberatkan penelitian padaXkepustakaan yang diperoleh melalui penelusuran bahan-bahan dariXbuku,Xliteratur,Xartikel, dan situs internet yang berhubungan dengan permasalahan. Tahap penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan mengenai perbuatan melawan hukum yang dilakukan pelaku usaha pinjam meminjam secara online terhadap pelanggaran data pribadi konsumen dalam transaksi pinjam meminjam secara online, dan penelitian lapangan dengan melakukan pengambilan data serta wawancara secara virtual menggunakan Aplikasi Zoom dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan, yang diwakili oleh Kantor Regional 2 Otoritas Jasa Keuangan Jawa Barat. Metode analisis data yang digunakan adalah Yuridis Kualitatif yaitu dilakukanXdenganXmemperhatikan peraturan hukum yang satu dengan peraturan hukum yang lainnya dan tidak boleh bertentangan, memperhatikan peraturan yang lebih tinggi kedudukan daripada peraturan yang lebih rendah serta memperhatikan hukum yang hidup di masyarakat. Hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa perlindungan hukum terhadap konsumen dalam penyalahgunaan data pribadi konsumen melalui transaksi pinjam meminjam secara online yang dilakukan oleh PT. Digital Sinergy Technology sebagai perbuatan melawan hukum tercantum dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan Pasal 26 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi. Selain itu, perlindungan data pribadi lebih diarahkan ke ranah hukum perdata dengan akhir penyelesaian adalah perolehan suatu bentuk ganti kerugian yang dapat bersifat materiil (dapat berupa kompensasi uang) maupun juga immateriil (dapat berupa permohonan maaf melalui surat kabar). Akibat hukum penyalahgunaan data pribadi konsumen melalui transaksi pinjam meminjam secara online yang dilakukan oleh PT. Digital Sinergy Technology berupa sanksi administratif yaitu pemberian peringatan tertulis, denda, pembatasan kegiatan usaha, dan juga pencabutan izin apabila penyedia jasa pinjaman dana yang sudah memiliki izin melakukan kegiatan usaha, serta pengajuan gugatan (perdata) atas kerugian yang ditimbulkan, bahkan sanksi pidana berupa denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan hukuman 6 (enam) tahun penjara. Penyelesaian sengketa dalam penyalahgunaan data pribadi konsumen pinjam meminjam secara online yang dilakukan oleh PT. Digital Synergy Technology dilakukan melalui jalur non litigasi yaitu dengan melakukan cara konsiliasi yang berupa permintaan maaf kepada publik dalam siaran persnya ke berbagai media cetak ataupun media elektronik. Akan tetapi, apabila konsumen tidak puas degan hasil konsiliasinya maka konsumen diperbolehkan untuk menuntutnya ke ranah persidangan atau melalui jalur litigasi dengan dasar perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata. Kata kunci: Perlindungan Hukum, Akibat Hukum, dan Penyelesaian Sengketa