IMPLEMENTASI POLA ASUH ORANG TUA PENGGANTI TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI STUDY KASUS PADA ORANG TUA YANG BEKERJA SEBAGAI PEKERJA MIGRAN

ABSTRAK Lilis Surtantiati.Implementasi Pola Asuh Orang Tua Pengganti Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini (Study Kasus Pada Orang Tua Yang Bekerja Sebagai Pekerja Migran). Skripsi Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembimbing I Dian Kristiana, M.Pd., Pembimbing II Ida Yeni Rahmawati, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pola asuhpengasuh pengganti orang yang bekerja sebagai pekerja migran terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini, dan juga untuk mengetahui dampak positif dan negatif implementasi pola asuh pengasuh pengganti orang tua yang bekerja sebagai pekerja migran terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini, di Desa Kunti, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Untukkeabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Datadianalisis dengan menggunakan analisis interaktif dengan langkah-langkahreduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi pola asuh orang tua yang bekerja sebagai pekerja migran menggunakan pola asuh: 1) Otoriter bersifat keras, serta memberikan aturan yang ketat terhadap anak,2) Persisif bersifat mengabaiakan, membebaskan anak,3) Demokratis bersifat memperhatikan anak, selalu mendorong dan memotivasi anak. Adapun dengan gaya pengasuhan tersebut memberiakan dampak positif dan negatif terhadap perkembangan sosial emosional anak yaitu:1) Anak dengan gaya asuhan otoriter dampak positifnya anak menjadi lebih disiplin, dampak negatifnya tidak bahagia, takut, lemah pergaulan, kurang inisiatif, sulit berkomunikasi, 2) Anak dengan gaya asuhan permisif dampak positifnya anak mudah mengembangkan kreatifitas, bakat, dan mampu berinovasi, dampak negatifnya kemandirian anak kurang, 3) Anak dengan gaya asuhan demokratis dampak positifnya anak ceria, pengendaliandiri kuat, berorientasi pada prestasi, dampak negatifnya jika pengasuh tidak ada waktu berkomunikasi, membuat emosi anak kurang stabil sehingga terjadi perselisihan. Kata Kunci: Pola Asuh, Pengasuh Pengganti, Sosial Emosional AU