PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN BUDAYA KERJA ISLAMI DI MTS DARUL FIKRI PONOROGO

ABSTRAK Insan, Fauzi Bayu. 2021.Peran Kepala Sekolah Dalam Membangun Budaya Kerja Islami Di MTs Darul Fikri Ponorogo. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembimbing: (I) Drs. Rido Kurnianto, M.Ag, (2) Anip Dwi Saputro, M.Pd Kata Kunci: Peran kepala sekolah, Budaya kerja islami sekolah. Peran kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah yang efektif dan memiliki budaya kerja islami yang sesuai visi, mencetak kader da’wah yang beraqidah benar, tekun beribadah, berakhlaqul karimah serta paripurna dalam memadukan imtaq dan iptek, yang telah mengarah pada pencapaian visi sekolah dengan berbagai progam dan kebijakan yang berdasarkan nilai-nilai islami budaya kerja islami. Salah satu faktor penting dan hasilnya memberikan dampak positif bagi berjalannya interaksi dan kegiatan internal sekolah memberikan citra baik di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peran kepala sekolah dalam membangun budaya kerja islami di MTs Darul Fikri Ponorogo. (2) faktor pendukung dan penghambat dalam membangun budaya kerja islami di MTs Darul fikri Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam membagun budaya kerja islami di sekolah MTs Darul Fikri Ponorogo penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif deskriptif pengumpulan data ini mengunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Penelitian bertujaun untuk mengetahui peran kepala sekolah, budaya kerja islami sekolah, upaya membangun budaya kerja islami di sekolah serta faktor pendukung dan penghambat dalam membangun budaya kerja islami di sekolah MTs Darul Fikri Ponorogo. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) peran kepala sekolah dalam membangun budaya kerja islami di MTs Darul Fikri ponorogo sudah terlaksana dengan baik budaya datang tepat waktu ke sekolah, budaya bersih kelas dan lingkungan sekolah, melaksanakan sholat dhuha, membaca doa sebelum belajar di mulai, membaca al-Qur’an dan hafalan minimal 1 juz dalam satu tahun, tartil Qur’an, mahfudot Bahasa Arab, Inggris dan muhaddasah yang di bimbing oleh OPPDAF, sholat dzuhur berjamaah di sekolah sebelum pulang sekolah, berbusana islami dan rapih, budaya hormat dalam bertutur kata dilingkungan sekolah dengan 3S, senyum, sapa, salam. (2) Faktor penghambat masih ada peserta didik yang terlambat datang kesekolah dan tidak mengikuti aturan sekolah, kurangnya motivasi terhadap siswa yang ada sehingga belum adanya kesadaran tentang tanggungjawab, displin, sehingga ini menjadi faktor penghambat