Penjatuhan Hukuman dalam Tindak Pidana Korupsi yang Dilakukan secara Bersama-sama

Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime), dimana perkembangan kejahatan tersebut sedang menjadi pusat perhatian sekaligus keprihatinan dunia Internasional. Penulis tertarik melakukan penulisan tentang apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan hukuman kepada para pelaku tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama. Jenis penulisan yang digunakan adalah penulisan orma ormative dengan metode pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan Peraturan Perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan analitis. Data yang digunakan adalah data sekunder, dengan analisis kualitatif yang menggunakan metode deduktif untuk menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil pembahasan, yang menjadi kesimpulan dalam penelitian mengenai dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama adalah berpatokan pada Pasal 183 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) secara formil, dan secara materiil diterapkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi