Studi Fitokimia Spirulina sp. hasil kultivasi dalam media air laut Bangka sebagai antibakteri

Pengobatan infeksi bakteri biasanya menggunakan antibakteri akan tetapi penggunaan antibakteri secara berlebihan dapat mengakibatkan resistensi. Adanya resistensi ini menyebabkan pengobatan infeksi bakteri menjadi mahal dan sukar dilakukan sehingga perlu dikembangkan alternatif antibakteri baru untuk pengobatan infeksi bakteri. Mikroalga dapat digunakan sebagai alternatif baru antibakteri. Salah satu mikroalga yang bisa digunakan yaitu mikroalga Spirulina sp. yang dapat diperoleh dengan metode kultivasi. Spirulina sp. pada kultivasi media air laut mengandung abu dan mineral (Ca, Mg, P) lebih tinggi dibandingkan pembudidayaan air tawar. Oleh karena itu dilakukan penelitian kultivasi Spirulina sp. menggunakan media air laut Bangka sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan Spirulina sp. dalam media air laut Bangka dan kandungan senyawa aktif serta aktivitas antibakteri terhadap ekstrak aseton Spirulina sp. Pertumbuhan sel Spirulina sp. dalam media air laut Bangka yang efektif menggunakan konsentrasi pupuk 1 mL. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak Spirulina sp. yaitu alkaloid dan fenol. Kadar total fenolik dalam ekstrak Spirulina sp. sebesar 24,6 mg EAG/g ekstrak. Aktivitas antibakteri dalam ekstrak Spirulina sp. terhadap bakteri Stapylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 10 ppm termasuk kategori lemah, konsentrasi 30 ppm termasuk kategori sedang, dan konsentrasi 50 ppm terhadap bakteri Stapylococcus aureus termasuk kategori kuat sedangkan terhadap bakteri Escherichia coli termasuk kategori sedang