Analisis terhadap struktur portal baja Masjid Muhajirin Pangkalpinang

Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam. Salah satu masjid yang telah lama berdiri dikota Pangkalpinang adalah Masjid Muhajirin Pangkapinang. Masjid ini berdiri pada tahun 1957 Masehi, kemudian dilakukan pembangunan kembali pada tahun 2016 Masehi sampai sekarang (sedang berjalan). Tujuan dari pembangunan kembali Masjid Muhajirin Pangkapinang ini karena umur bangunan masjid telah mencapai batas layannya. Pada pembangunan kembali ini, masjid direncanakan mampu menampung sebanyak 2000 jamaah. Luasan bangunan masjid secara keseluruhan sebesar 2205 m2. Bentuk bangunan utama masjid berbentuk persegi dan memiliki ketinggian 11 meter dengan 3 tingkat lantai yaitu lantai dasar, lantai 1 dan lantai 2. Material utama untuk struktur bangunan masjid adalah baja. Dalam suatu bangunan hal yang paling penting adalah faktor keselamatan pengguna bangunan, hal ini berkaitan dengan kekuatan struktur bangunan. Dalam tugas akhir ini dilakukan analisis terhadap struktur portal bangunan Masjid Muhajirin Pangkalpinang berdasarkan pelaksanaan di lapangan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap struktur bangunan Masjid Muhajirin Pangkalpinang, elemen struktur baja dalam menahan beban yang bekerja dengan rincian sebagai berikut: elemen struktur kolom – balok (portal) mampu menahan beban yang bekerja dengan interaksi gaya aksial dan momen < 1 untuk K1, K2, B1, B2, B3 sampai B4, dengan kata lain hasil analisis memenuhi syarat interaksi kuat aksial dan lentur serta memenuhi syarat kekuatan geser dengan hasil kekutan geser yang terjadi lebih kecil dari kekuatan geser rencana (kondisi aman); kemudian untuk sambungan kolom – balok mampu menahan beban yang bekerja dengan memenuhi kapasitas pelat ujung (Mu < Mpl) dan memenuhi kapasitas baut (Mu < Mnp); dan untuk baseplate mampu menahan beban yang bekerja, dengan ketebalan baseplate memenuhi ketebalan minimum yang dibutuhkan, namun untuk baut angkur pada baseplate tipe C1 maupun baseplate tipe C2 tidak mampu menahan beban yang bekerja, baik gaya tarik maupun gaya geser dengan hasil analisis tidak memenuhi syarat interaksi kuat tarik dan geser dengan rasio interaksi gaya