Analisa Luasan Terumbu Karang Berdasarkan Pengolahan Data Citra Satelit Lansat 8 menggunakan Algoritma Lyzenga

Indonesia has the potential of invaluable biological resources from an economic and ecological perspective, one of which is coral reef resources. To determine the condition of the coral reef ecosystem in Indonesian waters as an effort to monitor and monitor using remote sensing data. The purpose of this research is the creation of an information system through a website that can help users access information effectively and efficiently.Utilization of Landsat 8 satellite image data to observe the bottom of the waters directly on coral reef mapping using the Lyzenga Algorithm method, also known as the depthinvariant index method or the water column correction method. This method produces a baseline index that is not affected by depth and works well in clear shallow waters such as in coral reef habitat areas (Maritorena, 1996). The results showed that the image processing data had a map accuracy level for Menjangan Besar and Menjangan Kecil islands of 77.78%, while the map accuracy level for Karimunjawa and Kemujang Islands was 72.23%. And from the processed data, it is known that coral reef cover in general has increased from 2014 to 2018, for Karimunjawa and Kemujan Islands an increase of 17.4% for Menjangan Besar and Menjangan Kecil Islands only a slight increase of 0.27% and for Bunaken Island an increase of 9.1%. And there is one island that is processed has decreased, namely Bunaken Island by 4.5%.Indonesia memiliki potensi sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya baik dari segi ekonomi  dan ekologinya, salah satunya yaitu sumberdaya terumbu karang. Untuk mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang di perairan Indonesia sebagai upaya monitoring maupun memantau menggunakan data penginderaan jauh. Tujuan dari penelitian ini yaitu pembuatan Sistem Informasi melalui Website yang dapat membantu pengguna dalam mengakses informasi dengan efektif dan efisien. Pemanfaatan data citra Satelit Landsat 8 untuk mengamati dasar perairan secara langsung pada  pemetaan  terumbu  karang menggunakan  metode Algoritma  Lyzenga  yang  dikenal juga dengan nama metode depthinvariant index atau metode water column correction (koreksi kolom air). Metode  ini menghasilkan indeks  dasar  yang  tidak  dipengaruhi kedalaman  dan  berhasil  baik  pada perairan dangkal  yang  jernih  seperti  di wilayah  habitat  terumbu  karang (Maritorena, 1996). Hasil penelitian menunjukan bahwa data hasil pengolahan citra memiliki tingkat ketelitian peta untuk Pulau Menjangan Besar dan Menjangan Kecil sebesar 77,78% sedangkan tingkat ketelitian peta untuk Pulau Karimunjawa dan Kemujang sebesar 72,23%. Dan dari data yang diolah diketahui untuk tutupan terumbu karang secara umum mengalami kenaikan dari tahun 2014 hingga tahun 2018, untuk Pulau Karimunjawa dan Kemujan mengalami kenaikan sebesar 17,4% untuk Pulau Menjangan Besar dan Menjangan Kecil hanya mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,27% dan untuk Pulau Bunaken mengalami kenaikan sebesar 9,1%. Dan ada satu pulaua yang diolah mengalami penurunan yaitu Pulau Bunaken sebesar 4,5%