HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STUNTING PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DIDESA GAPURA KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Latar belakang: Masalah stunting/pendek pada balita masih cukup serius, angka nasional pada tahun 2013 menunjukkan 37,2%. Kondisi stunting dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif, psikomotor, rendahnya tingkat pendidikan yang diperoleh, rendahnya pendapatan, penurunan produktifitas kerja setelah dewasa, meningkatnya risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe II pada usia remaja. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dengan stunting pada balita usia 6-24 bulan di Desa Gapura Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh balita usia 6-24 bulan yang ada di Desa Gapura Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, sedangkan sampel diambil menggunakan teknik total sampling yaitu bayi yang berusia 6-24 bulan sebanyak 60 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis univariat yang berisi distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Uji chi square. Hasil: Hasil penelitian dengan taraf signifikansi 95% (0,05) menunjukkan hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting dengan nilai p value 0,116. pendidikan ibu dengan kejadian stunting dengan nilai p value 0,370 dan status pekerjaan ibu dengan kejadian stunting dengan nilai p value 0,017. Ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan stunting pada balita usia 6-24 bulan di Desa Gapura Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Simpulan: Disarankan bagi ibu lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan bayi, terutama mengenai faktor risiko terjadinya stunting pada bayi. Sehingga dengan pengetahuan yang baik pada ibu dapat membantu mencegah terjadinya stunting pada bayi