BERHUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING

Indonesa masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) dan salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah stunting. Faktor yang mempengaruhi kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Pabelan yaitu masih ada ibu yang hamil usia dibawah 20 tahun yang akan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah dan ibu yang bekerja sebagai karyawan swata tidak bisa memberikan ASI secara ekslusif. Metode: Jenis penelitian ini korelasi dengan pendekatan case control. Populasi 607 baduta usia 7-24 bulan yang ada di wilayah kerja puskesmas Pabelan dengan teknik total sampling untuk kelompok kasus dan systematik random sampling untuk kelompok kontrol, dengan jumlah sampel masing-masing 37 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan gambaran kejadian berat badan lahir rendah sebanyak 31 (41,9%) dan gambaran tidak ASI ekslusif sebanyak 50 (67,6%). Ada hubungan antara berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting (p value= 0,010,OR=3,544), dan riwayat ASI Ekslusif (p value=0,013,OR=3,643) dengan kejadian stunting wilayah kerja puskesmas Pabelan. Saran: Bidan diharapkan melakukan pemantauan status gizi baduta dan pemantauan status gizi ibu hamil secara rutin untuh mencegah stunting