GAMBARAN FAKTOR RESIKO RIWAYAT PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGARAN KAB UPATEN SEMARANG

Latar Belakang : Pada tahun 2015, WHO melaporkan bahwa hampir 6 juta anak balita meninggal dunia, dan 16% dari kematian itu disebabkan oleh pneumonia. Penyakit ini juga menjadi pembunuh balita nomor satu di dunia (Kemenkes RI, 2018). Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) dan mempunyai gejala batuk, sesak nafas, ronki, dan infiltrat pada foto rontgen. Pneumonia disebut sebagai the forgotten pandemic yang artinya merupakan pandemik yang terlupakan. Beberapa faktor resiko terjadinya pneumonia pada balita, diantaranya kekurangan nutrisi, umur di bawah dua bulan, BBLR, polusi udara, imunisasi tidak lengkap, defisiensi vitamin A, umur balita, jenis kelamin laki-laki, dan juga status gizi kurang (Misnadiarly, 2008). Tujuan : Penelitian ini mengetahui gambaran faktor resiko riwayat pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang. Metode : Rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 91 balita, dengan teknik pengambilan purposive sampling menghasilkan sampel 83 balita. Analisis data menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi, perhitungan menggunakan program SPSS. Hasil : Analisis univariat didapat hasil bahwa dari 83 balita pneumonia, terdapat 44 balita berusia 0-24 bulan (53%) dan 39 balita berusia antara 25 bulan sampai 60 bulan (49,4%), 53 balita berjenis kelamin laki-laki (63,9%) dan 30 balita berjenis kelamin perempuan (36.1%), 12 balita mempunyai status gizi kurang (14,5%) dan70 balita mempunyai status gizi baik (85,5%). Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan antara hasil penelitian dan teori yang ada dari faktor umur dan janis kelamin balita, serta terdapat perbedaan antara hasil penelitian dengan teori yang ada dari faktor status giz