Komunikasi Interpersonal Pustakawan Terhadap Pemustaka Tunanetra di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra Jakarta Selatan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal pustakawan terhadap pemustaka tunanetra berdasarkan komponen sikap keterbukaan, sikap empati, sikap mendukung, sikap positif dan sikap kesetaraan serta hambatan komunikasi interpersonal pustakawan terhadap pemustaka tunanetra di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap keterbukaan pustakawan yakni dengan sapaan dan sentuhan, memberikan informasi menarik dari suatu koleksi dan terbuka terhadap permintaan pemustaka serta membatasi keterbukaan informasi terhadap pemustaka apabila informasi koleksi tersebut tidak sesuai dengan umur, pendidikan dan ketunanetraan pemustaka. Sikap empati pustakawan yakni pemustaka tunanetra sangat membutuhkan pustakawan, pustakawan mempelajari karakteristik pemustaka dan memahami kebutuhan informasi serta kesulitan yang dialami pemustaka, pustakawan memahami komunikasi pemustaka dari bahasa serta respon pemustaka. Sikap mendukung pustakawan yakni pustakawan menyambut kehadiran pemustaka, mengarahkan pemustaka, memberikan support dan motivasi serta menyanggupi kebutuhan informasi dan permintaan pemustaka. Sikap positif pustakawan yakni menekankan pentingnya pengetahuan tentang tunanetra, berfikiran positif terhadap respon pemustaka, menghargai pemustaka dan menjalin hubungan baik dengan pemustaka. Sikap kesetaraan pustakawan terhadap pemustaka tunanetra yakni pustakawan mampu menempatkan diri sama seperti pemustaka tunanetra, menyadari kepentingan pemustaka tunanetra, dan mengakui pentingnya kehadiran pemustaka tunanetra serta memperlakukan pemustaka tunanetra sama seperti pemustaka awas pada umumnya dengan cara yang sesuai dengan pemustaka. Hambatan komunikasi interpersonal pustakawan terhadap pemustaka tunanetra yakni terhadap pemustaka yang baru mengalami ketunanetraan. Pustakawan bertindak hati-hati saat komunikasi untuk menghindari respon yang tidak diinginkan disebabkan sensitifitas yang lebih tinggi dibanding pemustaka yang sudah lama mengalami ketunanetraan.ix, 98 hlm.: ilus.; 25 c