HUBUNGAN MENTAL TOUGHNESS DENGAN RISK TAKING BEHAVIOR PADA ATLET BELA DIRI

Mental toughness merupakan salah satu atribut psikologis yang penting dalam bidang olahraga, karena dapat mempengaruhi kinerja dan keberhasilan atlet, khususnya atlet bela diri. Mental toughness dalam diri individu juga memunculkan kemauan atlet bela diri untuk melakukan perilaku yang mengandung manfaat maupun risiko seperti melakukan risk taking behavior. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan mental toughness dengan risk taking behavior pada atlet bela diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 103 atlet bela diri di Banda Aceh yang berada pada rentang usia 18-30 tahun dan dipilih dengan teknik convenience sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan Mental Toughness Quistionnaire-18 (MTQ-18) dan Domain Specific Risk Taking (DOSPERT) Scale yang telah diadaptasi dalam Bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan teknik Spearman Corellation menunjukkan mental toughness berhubungan positif dengan domain health/safety risk taking behavior (p=0,000, r = 0,417) dan domain recreational risk taking behavior (p=0,022, r =0,226). Kemudian, mental toughness juga berhubungan negatif dengan domain ethical risk taking behavior (p=0,020, r = -0,229). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara mental toughness dengan domain financial risk taking behavior (p=0,739, r =0,033) dan domain social risk taking behavior (p=0,169, r = -0,137).Kata kunci: Mental toughness, risk taking behavior, atlet, bela dir