KAJIAN TINGKAT KEMAMPUAN TANAMAN BUNGA TERHADAP PENYERAPAN PANAS MATAHARI

Kurangnya tanaman di perumahan bertingkat menyebabkan kenaikan temperatur lingkungan sehingga menyebabkan panas global. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan thermal bagi manusia yang akan mengurangi kualitas hidup, sehingga untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan alat pengkondisian udara atau Air Conditioning (AC). Namun, karena temperatur lingkungan yang tinggi menyebabkan peningkatan dari penggunaan AC yang akan menyebabkan konsumsi listrik ikut meningkat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak tanaman bunga gantung disekitar perumahan bertingkat. Solusi ini diharapkan dapat mengurangi temperatur lingkungan disekeliling perumahan bertingkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyerapan panas oleh lima belas jenis tanaman yang diuji dengan metode gantung dan metode tidak digantung, sehingga dapat diketahui tanaman mana yang paling cocok ditanam untuk menurunkan temperatur lingkungan. Tanaman yang diuji adalah Sirih Gading (Epippremnum Aureum), Hati Ungu (Tradescantia), Kantung Semut (Discida Geri), Beludru (Gynura Aurantica), Sabrina Ungu (Trandescantia Zabrina), Paperomia Hope, Lili Paris (Cholorophytum Comosum), Lili Paris Ungu (Trandescantia Spathacea), Daun Syaraf (Hemigrafis Altergata), Anthurium, Kaki Merpati (Altheantera Ficoida), Creeping Charlie (P. Nummularifolia), Bunga Lilin (Begonia), Zebrakraut, dan Episcia. Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa tanaman bunga gantung mempengaruhi penurunan temperatur lingkungan. Tanaman bunga gantung yang menyerap panas paling baik untuk metode gantung adalah Kaki Merpati, Lili Paris (Chlorophytum Comosum), dan Anthurium dan untuk metode tidak digantung adalah Lili Paris (Chlorophytum Comosum), Beludru (Gynura Aurantica), dan Sirih Gading (Epipremnum Aureum).Kata kunci: perumahan bertingkat, tanaman bunga, temperatur lingkungan, energi panas matahari