STUDI KONDUKTIVITAS TERMAL MATERIAL PADA HALAMAN BANGUNAN UNTUK MENGATASI PANAS LOKAL

Indonesia merupakan negara yang terletak pada jalur Khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia menerima intensitas sinar matahari yang tinggi pada permukaan bumi yang dapat mempengaruhi material-material yang terpapar langsung oleh matahari seperti pada halaman bangunan perkantoran. Panas yang diterima oleh material akan mempengaruhi sifat material, salah satunya adalah Konduktivitas Termal. Konduktivitas termal merupakan salah satu sifat dasar dari material, yaitu laju perpindahan panas yang melalui ketebalan unit material persatuan luas pergradien suhu. Panas yang ditransfer dari permukaan ke bagian bawah material akan disimpan dan dikeluarkan kembali pada saat temperatur permukaan lebih dingin dibandingkan bagian dalam. Panas yang dikeluarkan inilah yang dapat meningkatkan panas lingkungan halaman bangunan perkantoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konduktivitas termal material pada halaman bangunan perkantoran yaitu beton, aspal, keramik, paving block dan granit. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat High Insulation House, dimana pada metode ini ada beberapa tahap dalam pengambilan nilai temperatur sisi luar dan temperature dalam yaitu pada menit 5, pada saat proses penyinaran oleh lampu filament selama 5 menit (menit 30-35) lalu dicatat setiap persatu menit, dan menit 70 pada keadaan steady state dengan variasi jarak penyinaran 15 cm dan 30 cm. Dari hasil data pengujian dan perhitungan didapatkan nilai Konduktivitas Termal tertinggi pada jarak penyinaran 15 cm oleh paving block sebesar 7,11 W/m.K dan sedangkan nilai konduktivitas termal terendah didapat oleh Keramik B 0,80 W/m.K. Sedangkan nilai Konduktivitas Termal tertinggi pada jarak penyinaran 30 cm didapatkan oleh paving block sebesar 6,89 W/m.K dan nilai konduktivitas termal terendah didapat oleh aspal sebesar 0.6 W/m.