REDESAIN HOTEL SUTAN RAJA MATARAM DENGAN STRUKTUR BALOK PRATEGANG

Secara umum bangunan bertingkat dibuat dengan struktur beton konvensional yang terdiri dari bahan beton, tulangan pokok, tulangan torsi, dan tulangan sengkang baik itu pada balok, kolom dan seluruh komponen struktur lainnya. Struktur bangunan bertingkat rawan terhadap gaya lateral, terutama terhadap gaya yang ditimbulkan oleh gempa. Gempa bumi tersebut mempunyai risiko mengakibatkan terjadinya kerusakan bangunan, oleh karena itu diperlukan struktur yang kuat untuk memikul beban struktur dan memberikan sebuah tekanan pada struktur balok. Salah satu cara perkuatan struktur adalah dengan menggunakan balok prategang. Penggunaan balok prategang merupakan salah satu cara untuk menahan gaya-gaya lateral (beban gempa) yang terjadi. Tentunya setiap perencanaan gedung tersebut telah mempertimbangkan semua aspek yang mempengaruhi kekuatan pada struktur balok prategang. Penelitian ini berupa analisis struktur gedung 7 lantai yang menggunakan struktur balok prategang dengan kegunaan gedung sebgai hotel. Metode yang digunakan adalah analisis dinamik respon sepektrum dengan perhitungan menggunakan program analisis struktur SAP2000.V.14.0.0. Berdasrkan analisa pada aplikasi SAP2000.V.14.0.0 maka, didapat hasil output gaya-gaya dalam yang terjadi. Gaya maksimum yang terjadi pada balok (M3)= 871,785 kNm, Geser (V2)=175.533 KN, ( kombinasi envenlop ), (M tumpuan)= 867,669 kNm, (M lapangan)=175.899 kNm ( kombinasi 1,2D + 1,6L ), (M tumpuan)= 3,087 kNm, (M lapangan)= 374,521 kNm ( kombinasi 1,6D). Dari hasil analisa gaya dalam tersebut kontrol pada komponen struktur telah memenuhi stnadar SNI 2847-2019, dan kontrol terhadan balok prategang telah memenuhi persyaratan. Sehingga diproleh satu buah tendin pada satu balok analisa dengan 12 jumlah strand yang terpasang