PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAWASI PILKADA KABUPATEN LOMMBOK TIMUR TAHUN 2018 ( STUDY KASUS DI KECAMATAN SAKRA BARAT)

Pilkada dan pengawasan adalah kepingan duasisi yang berbeda namun menyatu dan utuh membentuk satuan sistem yang disebut proses demokrasi. Di Indonesia proses pengawasan atau partisipasi masyarakat menemukan iramanya setiap momen lima tahunan; dentuman dari setiap momen tersebut disambut dengan tabuhan irama kontestasi dan konstalasi politik yang bermuaradari UU Nomor 17 Tahun 2016. DiKecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur, aroma kontestasi berbeda dengan kecamatan lainnya.Aroma kecurangan, black campaign, dan money politics seakan menusuk hidung Lembaga Penyelenggara Pemilihan Umum Kepala Daerah (PILKADA).Amisnya aroma itu kemudian mengundang lalat yang berkerumun dan menggrayang di sekitar sumber. Desingen Ground Backing Sakra Barat adalah salah satunya yang penulis amati. Peran dan partisipasi masyarakat merupakan magnet tersendiri bagi setiap datangnya momen Pilkada dengan jumlah pemilih 49.391 dengan rincian laki-laki sebanyak 24.540 orang dan perempuan 24.831 orang. Jumlah tersebut bukan tidak mungkin dijadikan sajian di atas meja makan pesta politik praktis yang amis dan menyengat. Kondisi inilah yang mengusik hasrat penulis melakukan studi kasus berjudul, “Partisipasi Masyarakatdalam Mengawasi Pilkada di Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur2018.