KONSEP KONSUMSI ISLAMI MENURUT HIDAJAT NATAATMADJA

Masyarakat cenderung membelanjakan dan mengkonsumsi daripada memproduksi dengan kata lain lebih konsumtif, ini dikarenakan keinginan dan kebutuhan tidak dapat dibedakan dan mana yang lebih diutamakan, akibat dari pengeluaran yang lebih sering mengakibatkan terpenuhinya kebutuhan dan keinginan untuk meningkat. Sedangkan sumber daya alam yang semakin terbatas ditambah dengan sumber daya manusia yang kurang produktif, hal semacam ini akan mengakibatkan kerugian bagi masa depan. Hidajat Nataatmadja memperkenalkan konsep konsumsi kepuasan kreatif dengan menjadikan Ilmu Humanika sebagai landasan pemikiran ekonominya dengan menempatkan nilai-nilai dalam menyesuaikan fitrah atau spiritualitasnya sebagai manusia, khususnya dalam bidang konsumsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Library Research yaitu dengan mengumpulkan data yang benar, menganalisis data, membaca buku referensi yang berkaitan dengan konsumsi, mengumpulkan artikel terkait di internet. Teori konsumsi ekonomi Islam dan ekonomi konvensional memiliki perbedaan yang sangat mencolok dalam hal tujuannya. Dalam Islam, Maslahah sangat memperhatikan barang atau jasa yang akan dikonsumsi demi mendapatkan ridha-Nya dan mencapai falah untuk kesejahteraan akhirat dan dunia. Sedangkan dalam ilmu ekonomi konvensional lebih memperhatikan rasionalitas dan utilitarianisme atau utilitas dengan tingkat kepuasan yang tinggi, lebih mementingkan kepuasannya, barang atau jasa lebih memuaskan akan lebih baik bagi mereka. Pada konsumsi Hidajat Nataatmadja lebih pada siap kreasi yang diberikan setelah mengkonsumsi suatu barang atau jasa sehingga dapat menyesuaikan sifatnya sebagai manusia