SANKSI MAKAR DALAM PERSPEKTIF ASAS LEGALITAS HUKUM PIDANA ISLAM DAN HUKUM PIDANA POSITIF

Tindak pidana makar adalah suatu tindak pidana yang berhubungan dengan masalah keamanan Negara dalam negeri atau disebuat juga makar adalah akal busuk, tipu muslihat, perbuatan atau usaha penjatuhkan pemerintah yang sah. Sedangkan dalam hukum islam tindakan ini disebut juga jarimah pemberontakan atau Al-Baghyu yang berarti menuntut sesuatu, kata ini juga berarti sombong atau takabur dengan melampaui batas dalam menuntut sesuatu yang bukan haknya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian normative dengan teknik pengumpulan data melalui menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research), bahan-bahan dan data-datanya diperoleh dari perpustakaan dan berbagai uraian lain yang relevan dengan permesalahan topic penulisan. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan komparasi yuridis normative antara hukum islam dan KUHP Indonesia dalam tinjauan hukum islam terhadap tindak pidana makar dalam KUHP yaitu mengadakan suatu penelitian yang mana dalam penelitian ini memaparkan pokok-pokok secara menyeluruh tindak pidana makar ditinjau dari hukum islam dan hukum positif sebagai bahan untuk melihat dalam Pasal 104, 106 dan 107 KUHP. Hasil penelitian ini menguraikan unsur-unsur disetiap pasal 104,106 dan 107 KUHP yang didalamnya terdapat dua unsur yakni unsur subjektif dan unsur objektif. Pasal 104 terdapat unsur subjektif: dengan maksud, unsur objektif: makar, yang dilakukan, untuk menghilangkan nyawa, untuk merampas kemerdekaan, untuk tidak mampu memeritah, presiden dan wakil presiden. Pasal 106 terdapat unsur subjektif: dengan maksud dan unsur objektif: makar, yang dilakukan, membawa ke bawah kekuasaan asing, wilayah Negara, pasal 107 terdapat unsur subjektif: dengan maksud dan unsur objektif: makar, yang dilakukan dan merobohkan pemerintah. Sedangkan dalam hukum islam sanksi bagi pelaku tindakan makar yang diatur di dalam hukum islam lebih umum, sehingga mencakup terhadap berbagai jenis tindakan makar. Apapun jenisnya, maka sanksinya hanya satu, yaitu diperangi