PENGGUNAAN AYAT AL-QUR’AN SEBAGAI SARANA JIMAT DI DESA TARIKAN KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUARO JAMBI (Study Living Qur’an)

Penelitian ini dilatar belakangi Al-Qur’an yang hidup ditengah masyarakat yakni makna dan fungsi Al-Qur’an yang dipahami dan dialami masyarakat yang disebut dengan living Qur’an Karena telah terjadi suatu Fenomena Living Qur’an yang mengacu pada suatu komunitas masyarakat yang hidup dalam kesehariannya menggunakan ayat Al-Qur’an Surah Al-hijr ayat 9 dalam mediasi jimat sebagai acuan nya. Penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan mengambil data di Desa Tarikan, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, dengan model pendekatan sosio-penomenologis berdasarkan penomena sosial yang ditengah masyarakat dan analisis data, analisis interaktif yang meliputi tiga tahapan yaitu data reduction (reduksi data) data display (penyajian data), dan conclusion drawing (penarikan kesimpulan). Dalam penelitian ini, bahwa peneliti menemukan suatu pengamalan tentang Ayat Al-Qur’an sebagai mediasi Jimat, yang mana jimat ini memiliki dua perkara adapun yang pertama untuk memagar diri dan yang kedua sebagai pelaris jualan dalam bentuk pengamalan. Namun dalam prespektip kajian Hadist beberapa ulama’ berpendapat ada yang membolehkan dan ada yang tidak membolehkan, namun sebagaian ulama’ berpandangan Jimat adalah salah satu perbuatan Syirik. Adapun yang dijelaskan dalam Hadist yang sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitabnya shoheh Bukhari bahwa Jampi Jimat dan Tilawah (Mantra) adalah bentuk dari perbuatan Syirik. peneliti menyimpulkan ada dua unsur kesyirikan yang pertama hukumnya syirik apabila terdapat unsur didalamnya menyekutukan Allah dan yang kedua tidak syirik apabila didalamnya tidak terdapat unsur menyekutukan Allah. Namun kembali lagi kepada prespektip individu dalam memahi Jimat tersebut