MAKNA FILOSOFIS TRADISI MANDI KASAI DALAM PERNIKAHAN BUJANG GADIS DI DUSUN LINGGAU KECAMATAN LUBUKLINGGAU BARAT II

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terkait maknamakna tertentu secara filosofis dalam tradisi mandi kasai yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Linggau, dan sebagian masyarakat yang hanya mengikuti tradisi ini tanpa mengetahui apa makna dan tujuan dilakukannya tradisi tersebut. Tradisi ini merupakan suatu tradisi bukan murni tradisi dari desa tersebut, melainkan mengadopsi dari Palembang, Sumatera Selatan yang sampai sekarang masih dipertahankan masyarakat Dusun Linggau. Selain itu peneliti tertarik karena masyarakat di sana masih percaya dengan nilai-nilai leluhur nenek moyang yang berakar pada nilai sakral keagamaan. Metode ini berjenis penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif yang sifat penelitiannya deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, data primer berupa wawancara dengan tokoh adat, tokoh agama atau orang yang melakukan tradisi dan masyarakat setempat di Kecamatan Lubuklinggau Barat II dan sumber data sekunder diperoleh dari dokumentasi dengan penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan menggunakan tiga teknik analisi data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa prosesi tradisi mandi kasai bujang gadis di Dusun Linggau dilakukan oleh pengantin yaitu sesudah selesai acara persedekahan dan dilakukan di sungai. Tradisi mandi kasai mempunyai makna dan nilai yang positif. Prosesi tradisi ini dilakukan sesudah acara sedekah selesai. Dan alat dan bahan yang diperlukan semua mempunyai makna tersendiri. Tradisi ini dianggap baik oleh masyarakat, karena dengan melakukan tradisi ini dapat membantu keberkahan kehidupan rumah tangga para pengantin. Adapun tujuannya dilakukan tradisi mandi kasai ini merupaka tradisi membersihkan lahir dan batin kedua pengantin, agar mereka diberikan keberkahan, dijauhkan dari halhal yang tidak diingankan dalam berumah tangga