KONTRIBUSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME DI PONDOK PESANTREN AL-BAQIYATUSH SHALIHAT TANJUNG JABUNG BARAT

Pendidikan Multikultural haruslah dimiliki oleh setiap insan, karena itu mutlak dibutuhkan dalam beragama dan bernegara terlebih sebagai upaya mencegah tindak radikalisme yang saat ini kian meresahkan bangsa dan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mengkaji tentang kontribusi pendidikan multikultural dalam pencegahan paham radikalisme. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi dalam upaya pencegahan paham radikalisme melalui kontribusi pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat Tanjung Jabung Barat serta memberikan motivasi kepadada masyarakat bahwa melalui pendidikan multikultural maka aksi terorisme dan radikalisme akan di redam sampai ke akarnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat Tanjung Jabung Barat. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Serta pengecekan keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi pendidikan multikultural yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat mampu menjadi contoh kerukunan umat beragama, hal ini dilihat dari berdirinya Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat yang dikelilingi oleh masyarakat dan rumah ibadah agama berbeda, namun tetap harmonis dan terjaga dengan baik. Pendidikan multikultural dalam mencegah paham radikalisme yang diterapkan ialah berdampingan dengan masyarakat, menerapkan toleransi dan saling menghargai, mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan, mengedepankan persaudaraan, kebersamaan dan kepercayaan, tidak fanatisme pada suatu paham dan menghargai paham yang lain, tidak otoriter serta tidak memaksakan hal yang tidak diwajibkan, tidak arogan dan tidak menganggap kafir orang lain, pembiasaan dan tata tertib, meneladi K.H.M Ali Abdul Wahab pendiri Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat, pengamalan Tariqah Qadariyah Wa Naqsabandiyah, melalui pelaksanaan kegiatan haul serta pengajaran dan pengamalan kitab kuning