IMPLEMENTASI METODE DAKWAH USTADZ M.AMIN HAMID DALAM MAJELIS TAKLIM AS-SA’ADDAH DI DESA TELUK MAJELIS KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Ustadz M. Amin Hamid dalam menerapkan konsep dakwahnya, yakni Dakwah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan dakwah bil-lisan, dakwah bil-hal dan Dakwah dengan Hikmah dengan tujuan yang sama, untuk menciptakan jamaah yang mukmin dan muttaqin demi berguna bagi pertumbuhan dan perkembang Agama, Nusa, dan Bangsa. Untuk mengetahui metode dakwah apasaja yang digunakan oleh Ustadz M. Amin Hamid dalam Majelis Taklim As-sa’addah Desa Teluk Majelis? Untuk mengetahui bagaimana Ustadz M. Amin Hamid menerapkan metode dakwah di Majelis Taklim As-sa’addah? Untuk mengetahui Kendala Da’i dalam menyampaikan pesan dakwah di Majelis Taklim As-sa’addah Desa Teluk Majelis? Penelitian ini bertujuan secara akademis untuk menambah pengetahui dalam dunia dakwah dan sebagai masukan untuk para aktivis dakwah. Jenis penelitian ini adalah Penelitian lapangan (field research) dengan kualitatif deskriptif, dengan medeskripsikan Metode Dakwah Ustadz M. Amin Hamid terhadap jamaah pengajian. Penelitian ini menggunakan Jenis Data Primer dan sekunder. Pengumpulan Data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data yaitu Reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penulis ini mengemukakan bahwa Implementasi metode dakwah Ustadz M. Amin Hamid dalam Majelis Taklim As-sa’addah di Desa Teluk Majelis. Dari hasil temuan dilapangan penulis sudah tahu metode dakwah yang digunakan da’i dalam meningkatkan pengalaman keagaman para jamaah Majelis Taklim As-sa’addah, yakni: Meningkatkan kualitas ibadah, bersikap amanah, bijak, rasa syukur serta mempunyai budi pekerti yang baik. Ada juga kegiatan sosial agar para jamaahnya tidak merasa bosan dengan kegiatan majelis taklim seperti Menjenguk jamaah yang sakit, latihan rabana praktek memandikan mayyit, dan lain sebagainya. Manajemennya tersusun dengan rapi, pesan dakwah yang disampaikan selalu update, namun yang perlu penulis garis bawahi bahwa pesan atau materi dakwah yang da’i sampaikan selalu berkaitan dengan nilai-nilai Islam, nilai-nilai Islam yang dimaksud adalah nilai Akhlak, Syari’at dan Hakikat Kendala yang dihadapi oleh da’i antara lain jamaah yang tidak konsisten mengikuti pengajian, adapun kendala lainnya yaitu terbatasnya da’i yang ada di Desa Majelis Taklim, karena usia jamaah ibu-ibu Majelis Taklim diatas 50 tahun maka faktor usia juga merupakan kendala dari para da’i, Akhirnya penulis merekomendasikan kepada para Jamaah Majelis Taklim di Desa Teluk Majelis saat ini adalah lebih lagi meningkatkan kesadaran dalam diri masing2 para jamaah agar selalu berperan aktif dalam kegiatan majelis taklim, serta saling memahami antar jamaah, agar terciptanya ketentraman dalam hidup bermasyarakat karena konteks Islam yang sesungguhnya adalah Rahmatan Lil aalamiin Rahmat bagi sekalian alam