PERUBAHAN SISTEM PERKAWINAN MASYARAKAT MELAYU DI DESA BATU AMPAR KECAMATAN KEMUNING KABUPATEN INDRAGIRI HILIR RIAU

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kegelisahan penulis mengenai terjadinya perubahan proses meminang dan menggantung dalam prosesi sistem perkawinan masyarakat melayu di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana prosesi perkawinan masyarakat melayu dilakukan, seperti apa perubahan yang terjadi pada prosesi perkawinan masyarakat melayu dan apa faktor yang menyebabkan perubahan prosesi perkawinan dalam adat perkawinan di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, menggambarkan dan menceritakan apa saja yang dialami penulis dengan mendeskripsikan dalam sebuah tulisan pada prosesi perkawinan masyarakat melayu, data yang diperoleh adalah hasil observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam bertempat di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi sistem perkawinan masyarakat melayu mengalami perubahan dari proses meminang dan menggantung, yang mana prosesi sistem perkawinan masyarakat melayu memiliki rangkaian yaitu marisek-risek, dilanjutkan dengan meminang, kemudian mengantar tando, setelah itu mengantar belanjo, menggantung, merempah, akad nikah, cecah inai, dan bersanding. Namun dalam prosesi sistem perkawinan masyarakat melayu tersebut masih ada problema perubahan yang terjadi dan beberapa kendala mulai dari kurangnya antusias masyarakat dan pemuda-pemudi setempat untuk belajar mengenal budaya yang sudah ada, masih minimnya peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan sistem perkawinan dan belum ada tempat rumah adat atau sanggar tempat latihan serta minimnya tutor atau pelatih budaya yang paham dengan tradisi perkawinan masyarakat melayu di Desa Batu Ambar