PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM E-BISNIS GOJEK PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH(Studi Kasus Pada Kantor Gojek di Kota Jambi)

Skripsi ini beerjudul “Perlindungan Konsumen Dalam E-Bisnis Gojek Perspektif Hukum Bisnis Syariah Studi Kasus Kantor Gojek di Kota Jambi”. Bertujuan untuk mengetahui praktek perlindungan konsumen yang dilakukan oleh pihak kantor gojek di Kota Jambi, untuk mengetahui praktek perlindungan konsumen dalam e-bisnis gojek perspektif hukum bisnis syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriftif dengan jenis penelitian hukum sosiologis atau empiris. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang penulis dilakukan diperoleh dengan hasil kesimpulan sebagai berikut : adapun beberapa masalah yang sering dilaporkan oleh konsumen pengguna aplikasi gojek antara lain seperti pengiriman menggunakan go-send namun barang tidak sampai ketempat tujuan dan kendaraan yang terdaftar diaplikasi berbeda dengan kendaraan yang digunakan driver. Pihak Gojek menerima dan menanggapi setiap laporan yang konsumen sampaikan, pihak Gojek akan memproses segala macam keluhan yang dilaporkan para konsumennya dan melakukan verifikasi terlebih dahulu dengan mencocokan informasi atau laporan yang diberikan konsumen tersebut kedalam sistem lalu menghubungi driver yang bersangkutan dengan konsumen tersebut. Jika driver terbukti melakukan pelanggaran berupa penggelapan barang konsumen saat menggunakan jasa pengiriman barang (go-send) maka pihak Gojek akan mengganti barang tersebut. Kemudian, apabila konsumen memesan layanan transportasi sepeda motor (go-ride) tetapi identitas kendaraan tidak sesuai dengan yang terdaftar diaplikasi dan terjadi tindakan asusila atau pelecehan seksual terhadap konsumen yang dilakukan driver dan pelecehan tersebut benar maka pihak Gojek akan langsung menjatuhi hukuman berupa pemutusan mitra tanpa perlu adanya surat peringatan terlebih dahulu. Diharapkan hendaknya PT. Gojek Indonesia mengedapankan hak konsumen dan kewajiban pelaku usaha, agar tidak adanya sengketa dan adanya pihak yang merasa dirugikan dari pihak konsumen maupun pelaku usaha yaitu dengan adanya peningkatan pengawasan terhadap para mitranya serta adanya tindakan peningkatan kualitas keamanan terhadap aplikasinya dan meningkatkan kualitas kerja serta tanggung jawab selaku pelaku usaha