IMPLEMENTASI BAHASA JURNALISTIK DALAM PENULISAN BERITA MEDIA ONLINE JAMBI EKSPRES

Penerapan bahasa jurnalistik pada media pemberitaan merupakan suatau keharusan. Berita yang baik adalah berita yang menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah diterima oleh logika pembaca. Namun tidak semua pihak yang terlibat dalam produksi memahami pentingnya penggunaan bahasa jurnalistik dalam penulisan berita di media pemberitaan. Termasuk wartawan dan editor di media Jambi Ekspres. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti : (1) Bagaimana bentuk penulisan berita Media Online Jambi Ekspres, (2) Bagaimana penerapan bahasa jurnalistik Media Online Jambi Ekspres, (3) Apa kendala dan upaya dalam penerepan bahasa jurnalistik dalam penulisan berita Media Online Jambi Ekspres. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, sumber data penelitian ini adalah Pimpinan Jambi Ekspres, Wartawan Jambi Ekspres dan Editor Jambi Ekspres. Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi seperti Surat Kabar Harian Jambi Ekspres, sedangkan analisis yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) penulisan berita Jambi Ekspres dengan menginformasikan atau menyapaikan kebenaran, faktual, hal yang benar saja, jujur dan juga tidak merekayasa ataupun manupulasi data, (2) penerapan bahasa jurnalistik dalam penulisan Media Jambi Ekspres edisi Januari-Februari masih ditemukan beberapa kesalahan dalam penulisan berita tersebut, seperti masalah, kata mubazir, kesalahan pengetikan, istilah asing, ejaan, dan tidak singkat. (3) kendala dalam penerapan bahasa jurnalistik yaitu kurangnya pemahaman wartawan terhadap menggunakan bahasa, meskipun sudah diberikan pelatihan, terbatasanya waktu agar bisa terbit tepat waktu dan tekanan terhadap editor yang mana harus mengedit berita yang kurang rapi dari wartawan tersebut. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan terhadap wartawan, dan editor harus lebih teliti lagi dalam pengecekan berita yang akan di sebarluaskan