PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS E-LEARNING DI ERA NEW NORMAL DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD BENTENG KECAMATAN SUNGAI BATANG PROVINSI RIAU

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia terhitung sejak Januari 2020 hingga saat ini, menyebabkan banyak perubahan dalam setiap lini kehidupan, termasuk di dalamnya perubahan sistem dalam proses belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar mengalami perubahan kebijakan atau perubahan sistem yang dulunya belajar secara tatap muka, kini proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh atau secara online. Kebijakan tersebut diambil untuk membantu mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang ada di Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 2020 Indonesia memasuki era new normal atau menuju normal (normal baru). Di era new normal ini sistem pembelajaran banyak dilakukan menggunakan e-learning dengan berbagai macam platform-platform yang menggunakan berbagai jenis aplikasi. Begitupun yang diterapkan pada pembelajaran fiqih berbasis e-learning di era new normal di Madrasah Tsanawiyah Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) Kecamatan Sungai Batang provinsi Riau di kelas VII. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran fiqih berbasis e-learning dengan menggunakan aplikasi whatsapp yang diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) Benteng menjadikan kemampuan guru dalam memimbing siswa untuk lebih aktif, memberikan ruang kepada siswa untuk terbiasa bertanya dan mengeluarkan pendapat atau membuat peserta didik tetap aktif di dalam grub pembelajaran, dan menjadikan e-learning ini sebagai sumber belajar. Dengan demikian, pembelajaran berbasis e-learning ini memberikan kemudahan bagi para guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran selama masa new normal. Dan dengan adanya pembelajaran yang berbasis e-learning ini dapat membuat siswa tetap aktif dan dapat mengikuti pelajaran meskipun proses belajar mengajar dilakukan tidak secara langsung atau secara tatap muka di kelas