IMPLEMENTASI KEGIATAN PENGAJIAN AL-BADARIYAH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN DI DESA BAJUBANG LAUT KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI

Pengajian merupakan salah satu lembaga dan kegiatan multifungsi masyarakat Islam. Mengaji tidak hanya sebagai metode, tetapi juga sarana dakwah, juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan informal di masyarakat. Hal ini merupakan hal yang sangat penting demi mencapai hakikat yang terbaik dalam beragama. Salah satu hal yang sering diadakan dalam sebuah majelis adalah pengajian ibu-ibu. Hal ini karena pada dasarnya wanita merupakan sosok yang paling penting didalam rumah tangga. Jika seorang wanita memiliki pemahaman yang baik dalam aspek islam, tentu ini akan sangat baik didalam rumah tangga. Seorang muslimah akan menjadi guru pertama bagi anak-anaknya dan menjadi seorang makmum bagi suaminya. Tentu disini wanita harus memiliki pondasi berupa keilmuan dalam aspek agama. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, berupa: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penulis menggambarkan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian ini dilakukan di Majelis Ta’lim Al Badariyah Desa Bajubang Laut, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari. Melalui pendekatan kualitatif ini juga maka peneliti akan menjelaskan tentang proses, faktor pendukung dan penghambat serta dampak pengajian Al-Badariyah. Hasil penelitian, peneliti melihat tidak semua anggota pengajian Al badariyah menerapkan adab di dalam pengajian. Temuan penelitian ini antara lain sebagai berikut: (1) Pelaksanaan kegiatan pengajian Al-Badariyah di Desa Bajubang Laut, telah dilakukan dengan sistematis sebanyak delapan rangkaian acara yang dimulai dari pukul 14:30-16:30. Dan jama’ahnya terdiri dari kaum ibu-ibu yang berjumlah 50 orang. Pengajian ini diisi oleh ustadz dari pondok pesantren yang ada di Kab. Batanghari untuk menyampaikan tausiyah. (2) Faktor pendukung kegiatan pengajian Al-Badariyah yaitu: karena mayoritas penduduk sekitar beragama Islam, kemudian didukung pula kehadiran para mubaligh. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan pengajian yaitu kurangnya kesadaran diri sebagian anggota akan pentingnya kegiatan pengajian, di tambah pula dengan padatnya jadwal mengurus rumah tangga masing-masing, (3) Dampak kegiatan pengajian terdiri dari dua aspek, yaitu semakin bertambahnya wawasan hablumminallah dan habluminna