UPAYA GURU PENDIDKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DI TUNGKAL ULU KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMB

Skripsi ini di latar belakangi oleh kurangnya Akhlak siswa. Permasalahan itu terlihat bahwa pertama dalam proses pembelajaran masih ada siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah, absen tanpa keterangan, berkelahi dengan teman, mengobrol di kelas saat guru menjelaskan, bolos pada saat jam pelajaran berlangsung, bertutur kata tidak sopan/berkata kotor, menyontek pada saat ulangan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. bertujuan untuk menyajikan situasi, aktivitas atau perilaku sosial secara rinci dan akurat mengenai peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak tersebut. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan melalui pembiasaan, keteladanan, pembinaan, pengontrolan, nasihat dan hukuman. Kendala yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama adalah jumlah jam mata pelajaran yang sangat terbatas, kurangnya dukungan orang tua untuk memberikan pembelajaran agama diluar jam efektif, kurangnya minat dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan lingkungan pergaulan yang kurang baik. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tungkal Ulu yaitu melakukan siswa belum terbiasa melakukan ibadah seperti shalat lima waktu dan kemauan membaca Al-Qur’an, Maka guru Pendidikan Agama Islam memberikan sanksi atau hukuman kepada siswa yang berperilaku tidak baik yaitu menghafal surat-surat pendek dan doa sehari-hari dan memberikan nasihat dan arahan kepada siswa. Jadi dapat disimpulkan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan guru Pendidikan Agama Islam melakukan upaya dengan metode pembiasaan dengan memberikan contoh yang baik kepada siswa untuk bertingkah laku yang mulia, melakukan metode keteladanan memberikan suri tauladan yang baik kepada siswa, melakukan metode pembinaan memberikan pembinaan keagamaan yang dilakukan dengan memberikan contoh mengerjakan shalat 5 waktu, melakukan metode pengontrolan memberikan motivasi kepada siswa, melakukan metode nasihat memberikan nasihat tidak boleh mempermalukan siswa yang dinasehatinya dan yang terakhir melakukan metode hukuman memberikan teguran kepada siswa yang berperilaku tidak baik dengan memberikan sanksi atau hukuman