PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KOTA JAMBI

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran Dinas Perindustrian Dan Perdagangan dalam mempromosikan produk industri kecil menengah di Kota Jambi. IKM di Kota Jambi tidak bisa bertahan lama apabila tidak dibantu oleh pemerintah, karena sebagian besar usaha IKM menghasilkan barang-barang konsumsi yang tidak mampu bertahan lama dan mereka mempunyai keterbatasan sumber daya dimana produknya tidak bisa menjangkau segmen pasar lebih luas. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengungkap fenomena yang terjadi diobyek penelitian terutama mengenai peranan yang dilakukan oleh Dinas Perindagkop dan IKM Kota Jambi dalam mengembangkan industri kecil. Kemudian dapat diketahui pula faktor-faktor yang menghambat terhadap pembinaan industri kecil yang dilakukan oleh Dinas Perindagkop dan IKM Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan kondisi yang terjadi secara benar, nyata, jelas dan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kota Jambi dalam mempromosikan produk IKM di Jambi adalah memberikan fasilitas berupa kegiatan promosi, pameran produk, dan penyerahan merek bagi produk IKM dalam perannya sebagai fasilitator guna mempromosikan produk IKM. Kemudian membuat kebijakan-kebijakan seperti memberikan kemudahan para pelaku IKM dalam mengembangkan usahanya, mengadakan pembinaan dengan pelatihan untuk memajukan produk IKM dan membuat program kemitrausahaan untuk promosi produk IKM. Serta melakukan pemberdayaan untuk meningkatkan produktifitas, memberi bantuan permodalan, memberikan prasarana intelektual dan pemberian penghargaan terhadap IKM. (2) Kendala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kota Jambi dalam mempromosikan produk IKM adalah: (a) Pelaku IKM belum optimal menggunakan teknologi dalam memasarkan produknya, (b) Seringnya pelaku IKM tidak mengikuti pelatihan yang diadakan, dan (c) Kurangnya tenaga fungsional, sarana dan prasarana pendukung dalam melaksanakan penyuluhan dan pembinaan IKM. Dan (3)Upaya dalam mempromosikan produk IKM di Kota Jambi berupa pembinaan – pembinaan yang dapat berupa pelatihan, pendidikan, maupun kebijakan lain untuk meningkatkan kualitas produk IKM itu sendiri serta mengatasi permasalahan yang dihadapi