Tafsir al-Quran dalam lembaran sejarah memiliki banyak corak yang melahirkan kontroversi di kalangan ulama, terutama fuqahâ`. Salah satu corak tafsir adalah tafsir isyârî atau tafsîr shûfî. Penafsiran al-Qur’an secara Isyârî melahirkan pro dan kontra di kalangan ulama ulama ulama tafsir, ada yang mendukung dan ada yang sebaliknya tentunya dengan argumen masing-masing. Namun, jika mufassir mengikuti kaidah-kaidah penafsiran yang digariskan oleh mayoritas ulama sebelumnya, niscaya kekhawatiran akan terjadinya penyimpangan dalam penafsiran ayat al-Qur’an melalui pendekatan Isyârî tidak akan terjadi. Bahkan model penafsiran semacam ini diperlukan untuk memperluas khazanah pemahaman terhadap pesan ayat utamanya yang masuk kategori Ghairu Wadih, ...