KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PENDUDUK LOKAL DAN PENDATANG DI DESA PADANG JERING KECAMATAN BATANG ASAI KABUPATEN SAROLANGUN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang terjadi mengenai komunikasi antarbudaya penduduk lokal dan pendatang di Desa Padang Jering. Dengan rumusan masalah penelitian adalah Bagaimana perbedaan latar belakang sosial budaya mempengaruhi praktek komunikasi penduduk lokal dan penduduk pendatang di Desa Padang Jering? Apa hambatan komunikasi antarbudaya penduduk lokal dan penduduk pendatang di Desa Padang Jering? dan Apa upaya dalam menghindari hambatan komunikasi antarbudaya penduduk lokal dan penduduk pendatang di Desa Padang Jering?. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui perbedaan latar belakang sosial budaya mempengarui praktek komunikasi penduduk lokal dan penduduk pendatang di Desa Padang Jering, memahami hambatan komunikasi antarbudaya penduduk lokal dan penduduk pendatang di Desa Padang Jering, dan mengetahui Apa upaya dalam menghindari hambatan komunikasi antarbudaya penduduk lokal dan penduduk pendatang di Desa Padang Jering. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field reseaech) kualitatif dan etnografi, yaitu mengumpulkan data-data kualitatif dan mendeskripsikan data-data tersebut setelah dianalisis. Pengumpulan data penelitian ini melalui Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. Analisis data melalui teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasilnya penulis menemukan adapun unsur-unsur budaya yang mempengaruhi seperti, bahasa, sistem religi, pengetahuan, kesenian. Hambatan dalam komunikasi antarbudaya penduduk lokal dan penduduk pendatang Desa Padang Jering yaitu Hambatan semantik, hambatan semantik yaitu Bahasa. Upaya dalam menghindari hambatan komunikasi antarbudaya penduduk lokal dan pendatang di Desa Padang Jering yang pertama, menggunakan bahasa isyarat. Baik penduduk lokal maupun penduduk pendatang menggunakan bahasa isyarat untuk tetap bisa berkomunikasi seperti senyum. Kedua dengan menggunakan bantuan orang lain, seperti penduduk lokal menjadi perantara penduduk pendatang pendatang untuk berkomunikasi dengan penduduk lokal seperti mengartikan dan mengajarkan bahasa Desa Padang Jering. Ketiga dengan menggunakan bahasa Indonesia ketika ingin berkomunikasi. Akhirnya peneliti merekomendasikan kepada penduduk lokal dan penduduk pendatang untuk saling memahami lagi baik dari segi bahasa, kebudayaan mapun hal-hal lain yang memiliki perbedaan. Dan menciptakan sikap toleransi supaya bisa berkomunikasi dengan lancar dan dapat menghindari hambatan komunikasi antarbudaya