IMPLEMENTASI PASAL 27 UNDANG UNDANG NO.23 TAHUN 2011 TENTANG ZAKAT PRODUKTIF DI BAZNAS PROVINSI JAMBI

Keberadaan lembaga-lembaga pengelolaan zakat,baik Amil Zakat Nasional (BAZNAS) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) merupakan salah satu bukti hasil ijtihad terkait dengan zakat di Indonesia. Selain itu respon positif pemerintah terhadap zakat ialah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. Sehingga lembaga BAZNAS lebih berwenang dalam pengumpulan hingga pendistribusian zakat. Pemikiran baru dalam bidang zakat diantaranya adalah munculnya jenis zakat produktif yang dulu tidak di kenal. Penelitian, secara umum tujuan penelitian ini yang ingin di capai adalah ingin mengetahui pengelolaan zakat produktif serta kendala Pasal 27 Undang Undang No 23 tahun 2011 Tentang Zakat Produktif dan upaya apa yang telah di lakukan oleh BAZNAS Provinsi Jambi terhadap implementasi Pasal 27 Undang Undang Np.23 Tahun 2011 Tentang Zakat Produktif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian di BAZNAS Provinsi Jambi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis ini adalah dalam pengelolaan zakat produktif BAZNAS Provinsi Jambi terjadinya kekurangan dana zakat dalam penyaluran usaha produktif, sehingga BAZNAS Provinsi Jambi menggunakan dana infaq dan shadaqah sebagai pendistribusian usaha produktif. Disebabakan kurangnya kesadaran masyarakat dan tidak mempercayai lembaga BAZNAS Provinsi Jambi. Sehingga BAZNAS Provinsi Jambi memperkenalkan kepada masyarakat, lembaga yang dipercaya pemerintah secara penuh, yang mengacu pada Undang - Undang No.23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat