HEDONISME DALAM AL-QUR’AN ANALISIS TERHADAP PANDANGAN QURAISH SHIHAB ATAS SURAT AT-TAKATSUR DALAM TAFSIR AL-MISBAH

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh keingintahuan penulis tentang hedonisme yang terjadi dalam kehidupan saat ini, mulai dari gaya hidup seseorang yang identik dengan dengan berlebihan dan bermegahan dalam segala hal. Oleh karena itu dalam menjelaaskan ini penulis mencoba memaparkan penafsiran ayat-ayat mengenai pemahaman makna Hedonis/bermegah-megahan menurut Muhammad Quriash Shihab. Bermegah-megahan adalah sifat yang terdapat dalam diri manusia yang tidak pernah merasa puas dalam hal kehidupan duniawi selalu ingin dan ingin, sampai ia masuk dalam dalam kubur yakni ajal menjemputnya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penilitian kepustakaan (library research) objek penelitian terfokus pada tafsir Al-Misbah sebagai data atau sumber primer. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan ilmu tafsir, dengan metode Tahlili (analisis) dalam tehnis deskriptif, kualitatif dan eksploratif serta mengungkapkan tentang penafsiran Muhammad Qurais Shihab dalam menjelaskan makna dan maksud hedonis/bermegah-megahan. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa: (1) Bermega-megahan adalah sifat yang tidak terpuji yang terdapat dalam diri manusia yang tak pernah merasa puas dengan apa yang telah ia miliki saat ini, ia selalu berfikir bagaimana cara menambahnya lagi dengan tujuan berbangga-bangga. (2) Dalam tafsir Al-Misbah penafsiran kata bermegah-megahan dijelaskan oleh Quraish Shihab dengan ketamakan seseorang terhadap kehidupan duniawi yang mereka jadikan sebagai tujuan utama dengan tujuan berbangga-bangga padahal dunia tersebut sifatnya hanya sementara