STRATEGI PERGURUAN TINGGI DALAM MENCIPTAKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERDAYA SAING DI ERA REVOLUSI 4.0

Tantangan baru dunia kerja di era revolusi industri 4.0 adalah integrasi pemanfaatan internet dengan lini produksi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi. SDM yang tidak menguasai literasi digital cepat atau lambat akan tersingkir. Dengan demikian, di era revolusi 4.0 sangat menuntut SDM yang memiliki daya saing yang tinggi. Untuk menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 tidak cukup hanya dengan literasi manusia lama, yang hanya mendasarkan pada kemampuan membaca, menulis dan menghitung. Untuk mendapatkan SDM yang kompetitif dalam industri 4.0, kurikulum pendidikan harus dirancang agar out put-nya mampu menguasi literasi baru, yaitu: (1) literasi data, (2) literasi teknologi, dan (3) literasi manusia, humanities, komunikasi dan desain. Adapun strategi pendidikan tinggi dalam menciptakan SDM yang berdaya saing di era revolusi 4.0 adalah: Pertama, dengan penerapan KKNI yang berfokus pada capaian pembelajaran (learning outcame) dan pofil lulusan yang dirumuskan berdasarkan kebutuhan zaman, di era revolusi industri 4.0 maka SDM harus mempu memiliki kompetensi literasi baru. Kedua, pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi sehingga menjamin mutu lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi dilaksanakan dalam rangka memenuhi SN Dikti dan Standar Dikti melalui mekanisme SPMI dan SPME. SPMI dilaksanakan oleh perguruan tinggi, hasilnya menjadi acuan dalam SPME. SPME melalui kegiatan akreditasi yang merupakan kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi