MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI

Menjadi guru yang berkualitas dan berkompetensi tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya manajemen yang baik dari kepala Madrasah, karena tercapai dan terwujudnya guru yang berkualitas dan berkompetensi sangat bergantung pada kecakapan manajemen dari kepala Madrasah. Penelitian ini dilatar belakangi karena belum optimalnya manajemen yang dilakukan kepala Madrasah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru pada Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen yang dilakukan kepala Madrasah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, data yang dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui Pengumpulan Data (Data Collection), Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data (Data Display) dan Penarikan Kesimpulan atau Verification. Untuk menjamin keabsahan data, maka penulis menguji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi teknik, triangulasi sumber dan triangulasi metode. Dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa hasil penelitian. Pertama, perencanaan yang dilakukan kepala Madrasah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru tidak dilakukan secara sistematis, perencanaan dilakukan melalui rapat dengan menerima berbagai masukan dari majelis guru, namun perencanaan tidak tertuang dalam dokumen resmi Madrasah. Kedua, pengorganisasian yang dilakukan kepala Madrasah dalam meningkatkan kompetensi social guru yaitu mendelegasikan wewenang peningkatan kompetensi social guru kepada wakil kepala Madrasah bidang hubungan masyarakat, namun wakil kepala bidang hubungan masyarakat belum mampu meningkatkan komeptensi social guru secara keseluruhan. Ketiga, penggerakan yang dilakukan kepala Madrasah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru belum optimal, diamana peningkatan kompetensi sosial guru terjadi hanya kepada sebagian guru saja dan hanya mampu meningkatan sebagian indikator kompetensi sosial guru, diantaranya hubungan sosial guru dengan kepala Madrasah, guru dengan teman sejawat dan guru dengan siswa, sedangkan hubungan sosial guru dengan orang tua siswa dan masyarakat belum terlihat adanya peningkatan. Keempat, pengawasan yang dilakukan kepala Madrasah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru tidak dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan dan belum terlihat adanya tindak lanjut dari hasil pengawasan yang dilakukan kepala madrasa