HUBUNGAN ISLAM DAN KEPERCAYAAN LOKAL: STUDI TERHADAP MANTRA TRADISIONAL KOMUNITAS SUKU ANAK DALAM DESA PASIR PUTIH KECAMATAN PELEPAT KABUPATEN BUNGO

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Sistem keagamaan Suku Anak Dalam di Desa Pasir Putih Kecamatan Pelepat pada awalnya masih primitif, mereka masih menganut keyakinan terhadap dewa-dewa dan menjalankan ritual-ritual yang dianut nenek moyangnya. Termasuk juga animisme dan dinamisme. Suku Anak Dalam di Desa Pasir Putih Kabupaten Bungo sendiri diperkirakan telah ada sejak tahun 2012. Mereka bertempat tinggal di hutan atau disebut Rimbo Sungai Kelukup. Suku Anak Dalam yang berada di Desa Pasir Putih belum sepenuhnya menjadikan Islam sebagai agama pilihan, karena itu kepercayaan-kepercayaan lama juga tetap dilaksanakan. Kehidupan keagamaan Islam yang dianut oleh sebagian besar anggota Komunitas Suku Anak Dalam Pasir Putih semakin hari semakin baik. Namun beberapa budaya dan kepercayaan lama mereka nampak masih dilestarikan. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif (lapangan) yang bersifat deskriptif. Metode pegumpulan data yag digunakan adalah observasi (pegamata), wawancara dan dokumentasi. Teori yag digunakan adalah sinkretisme agama, Teori sinkretisme telah berkembang menjadi dua aliran, yang pertama ialah mereka yang berusaha menyampingkan penilaian, sedangkan yang kedua yaitu aliran yang membentuk penilaian. Sinkretisme dalam tradisi mantra Suku Anak Dalam lebih cenderung kepada aliran yang kedua karena dalam tradisi mantra Suku Anak Dalam lebih memperhatikan tentang nilai-nilainya. Hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa Komunitas Suku Anak Dalam yang berada di Desa Pasir Putih meskipun masih menganut kepercayaan tradisioanal, tetapi mereka juga memahami bahwa ajaran Islam adalah ajaran suci, yang mengandung aturan, perintah dan larangan yang sejalan dengan kebiasaan mereka. Penulis juga menemukan bahwa masih sulit bagi Suku Anak Dalam Untuk menjadikan Islam sebagai sesuatu yang bisa terinteralisasi dalam kehidupan sehari hari