Dugaan Delik Penodaan Agama dalam Pemulasaraan dan Penguburan Jenazah Akibat Covid-19

Since the WHO declared that the Covid-19 outbreak had reached the level of a global pandemic, it had prompted governments in many countries to take urgent and aggressive action to immediately stop the spread of the deadly virus. Various policies are made and implemented by the governments of each country to control the spread of the disease. One of the concerns in Indonesia, where the majority of the population is Muslim, is the policy for the burial of corpses due to Covid-19. Taking into account that the corpse of a Covid-19 patient is a corpse infected with a contagious disease and must be handled specifically to protect the burial officers by still paying attention to the provisions of Shara' which are the rights of the corpse.Sejak WHO menyatakan bahwa wabah Covid-19 telah mencapai tingkat pandemi global, telah membuat Pemerintah di banyak negara segera mengambil tindakan mendesak dan agresif untuk menghentikan penyebaran virus mematikan tersebut. Beragam kebijakan dibuat dan diterapkan oleh pemerintah masing-masing negara untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut. Salah satu yang tengah menjadi perhatian di Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim adalah kebijakan pemulasaraan dan penguburan jenazah akibat Covid-19. Dengan pertimbangan bahwa jenazah penderita Covid-19 adalah jenazah yang terinfeksi penyakit menular atau diduga terinfeksi penyakit menular dan harus ditangani secara khusus untuk memenuhi keamanan bagi petugas secara medis dan ketentuan Syara’ yang menjadi hak-hak jenazah