Penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya. Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan, bakat, minat dan keterampilan peserta didik. Dilihat dari rumusan masalahnya SMP Negeri 1 Batangtoru merupakan salah satu sekolah rujukan di Kabupaten Tapanuli Selatan, tentu sudah memiliki fasilitas yang memadai dalam mendukung terlaksananya proses belajar mengajar yang sesuai degan kurikulum 2013. Namun pada kenyataannya masih terdapat problematika dalam penerapan kurikulum 2013 salah satunya kurangnya fasilitas dan pelatihan dari pemerintah. Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan dan apa saja problematika guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Tekhnik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Tekhnik pengelolaan analisis data menggunakan empat tahapan yaitu: reduksi data, klasifisikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kemudian tekhnik penjamin keabsahan data adalah ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses penerapan Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PAI yaitu: a. Pelatihan Kurikulum 2013, b. Menyusun perangkat pembelajaran, c. pelaksanaan pembelajaran meliputi: 1) kegiatan pendahuluan, 2) kegiatan Inti, 3) kegiatan penutup. Adapun problematika yang dihadapi oleh guru PAI dalam Menerapkan Kurikulum 2013 yaitu: a. Sulitnya guru PAI mengubah Mindset dalam mengajar, b. Kurangnya pemahaman guru PAI terhadap penilaian Autentik, c. Kurangnya pemahaman guru PAI terhapat pendekatan Saintifik, d. Kurang maksimalnya pelatihan yang diberikan kepada guru PAI, e. Kurangnya sumber daya berupa material dari pemerintah